04 November 2010

Inra Superfight II Goyang NTT


Petinju Inra Yakob Ton (kanan) saat menghadapi Tony dari Malang.(Foto Kholili indro)

----------
Para petinju Inra BC Surabaya bertolak ke So’e, Nusa Tenggara Timur untuk mengikuti pertandingan tinju nasional Inra Superfight II Sabtu ini (6/11). Salah satu andalan Inra di kelas bulu (57,1kg), Julio De la Bazes bertekad menumbangkan Yosmar Kevi dari Studio 1000 BC Depok. ’’Saya akan menjatuhkan lawan pada ronde kelima,” janji Bazes.
Mantan juara nasional termuda Kelas terbang junior versi KTI itu berbekal persiapan di sasana selama tiga bulan terakhir. Selain itu dia ingin mencatatkan kemenangan setelah absen dari Inra Superfight I lalu. Waktu itu, Bazes masih di Thailand hingga harus melewatkan pertarungan yang dihelat di GOR Hayam Wuruk, Surabaya.
Tak mau kalah, kubu Yosmar juga bertekad untuk menumbangkan Bazes lebih cepat lagi. ’’Tak perlu banyak omong, Buktikan saja nanti siapa yang lebih hebat,” ujar manajer Studio 1000 BC Jimmy Cugito.
Kali ini Inra menurunkan tiga petinju yang dimiliki. Di kelas terbang (50,8kg) Inra mengandalkan Jhon Bajawa. Dia bakal ditantang Daniel dari Pirih BC Surabaya. Keduanya dipertemukan pada pertandingan enam ronde. Kemudian Wilson Oin Lasi dipertemukan dengan Boido Simanjuntak dari Kuku Bima BC, Semarang.
Satu lagi petinju Inra yang diterbangkan ke So’e adalah Yakob Ton. Petinju yang saat ini menempati peringkat ke-14 bantam nasional itu ditantang petinju SS BC Banjarnegara Sugiri di kelas ringan 61,2kg.
Sayangnya, petinju veteran Dobrak Arter batal tampil. Dia sakit sejak dua pekan terakhir. ’’Tapi syukur kami bisa segera mendapatkan pengganti,” ujar Mikdon Tanaem, promotor Inra Superfight II. Pengganti Dobrak adalah Bori Bombardir dari Amphibi BC. Dia dinilai setara dengan Rivo Rengkung yang menjadi lawan Dobrak. ’’Tak sembarang petinju bisa menggantikan. Ini yang paling ideal agar pertandingan berjalan imbang,” jelas Mikdon. Kedua petinju dijadwalkan dengan pertandingan delapan ronde.

Darsim Siap Kanvaskan Tia Koswara



Petinju Darsim Nanggala makin percaya diri menjelang pertarungannya melawan Tia Koswara Jumat nanti (5/11) di Kantor TVRI Jakarta. Petinju sasana Amphibi tersebut menyiapkan senjata khusus untuk menganvaskan petinju asal Bandung tersebut. Yakni pukulan kombinasi hook kiri dan straight kanan.

Darsim dan Tia akan bertarung demi gelar yang terbaik di kelas welter (66,6 kilogram) versi ATI (Asosiasi Tinju Indonesia). Jika pertarungan tersebut bisa dimenangi Darsim, gelar tersebut merupakan sukses ketiga bagi petinju berusia 30 tahun tersebut.
Pada 2010 ini, Darsim sudah mengoleksi dua gelar juara terlebih dahulu. Yakni Sabuk Juara Bupati Magelang dan Sabuk Emas Bupati Cilacap. ”Jika langkah ini sukses, 2011 mendatang saya mulai go international dan menatap gelar OPBF (Oriental Pasific Boxing Federation),” kata petinju asal Cilacap itu.
Nah, soal pukulan yang jadi andalan saat bertemu Tia Koswara mendatang, Darsim menyebut pukulan itu hasil latihan kerasnya selama beberapa bulan terakhir. ”Dua lawan terakhir saya KO dengan pukulan itu,” ucap Kopral Dua Marinir itu mantap.
Di sisi lain, duet pelatih sasana Amphibi Beni Belonis-Lato Vegas menyatakan anak asuhnya siap bertanding seratus persen. Sebelumnya Darsim sempat mengeluhkan mepetnya jadwal pemulihan kondisi fisik. Sebab akhir September Darsim baru saja naik ring.
Beni menambahkan seluruh video rekaman pertarungan Tia Koswara telah dipelajari. Dan sejumlah celah telah ditemukan petinju berdarah Solo-Ambon tersebut. ”Pokoknya lihat saja. Saya yakin, Darsim bisa memukul jatuh Tia,” papar Beni

16 Oktober 2010

Frans Kanvaskan Jerry Ronde Kedua

Frans Jacksen berhasil membuktikan dirinya sebagai petinju yang pantas diperhitungkan. Petinju asal Rokatenda BC, Sidoarjo itu berhasil menang technical knock out (TKO) atas M Jerry asal Muara Nauli BC, Pekanbaru, dalam perbaikan peringkat kelas terbang 50,8 kg versi ATI di TVRI Jakarta , Jumat malam (15/10).
Dalam pertarungan tersebut, Frans tidak membutuhkan waktu lama untuk menjatuhkan sang lawan. Sebuah upper cut keras yang mendarat ke rahang Jerry, kemudian disusul dengan pukulan ke arah perut berhasil memaksa Jerry mencium kanvas pada ronde kedua.
Pertarungan dinyatakan berakhir oleh wasit, setelah pada hitungan kedelapan Jerry tidak mampu bangkit untuk melakukan perlawanan. "Saya mencoba mengikuti permainannya yang fight sejak ronde pertama. Ternyata dia tidak mampu konsisten dengan gaya bertarungnya. Melihat ada peluang, saya langsung melancarkan pukulan keras ke rahangnya,"ujar petinju kelahiran Manggarai, Flores 14 Agustus 1984 ini.
Dengan begitu, Frans telah membukukan 21 kemenangan ( 8 kali menang KO, 13 kali menang angka), dua kali draw, dan lima kali kalah dari 28 kali pertarungan yang pernah dia jalani. Hasil tersebut sekaligus membuat kesempatan untuk turun dalam kejuaraan nasional semakin besar.
"Setelah kemenangan ini, saya tidak langsung libur. Sebab, manajemen telah menjadwalkan saya untuk berlaga dalam kejuaraan nasional November nanti," kata anak dari pasangan Alex Damor dan Maria Libus itu.
Yani Malhendo, pelatih Rokatenda BC mengatakan bahwa Frans telah menemukan karakter bertinjunya. "Dia layak untuk turun dalam kejuaraan nasional. Apalagi, lawan yang dia taklukkan kemarin secara fisik jauh lebih besar," kata Yani.
Selain itu, Yani juga meluruskan kekeliruan tentang nama sasana M Jerry. Sebelumnya disebutkan jika Jerry berasal dari Demokrat BC . ’’Di Surat kontrak yang pertama disebutkan jika dia (Jerry, Red) berasal dari Demokrat BC . Tapi, yang sebenarnya dia adalah petinju Sasana Muara Nauli, Pekanbaru,’’pungkas dia.

14 Oktober 2010

Frans Tak Keder Lawan Jerry Batak




Pertarungan antara Frans Jecksen (Rokatenda BC) dan Jerry Batak (Demokrat BC) tinggal hitungan jam. Rencananya, dua petinju tersebut bertarung di kelas terbang 50,8 kg dalam perebutan gelar Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) di TVRI Jakarta Jumat
(15/10).
Meskipun begitu, Rokatenda BC menyatakan bahwa informasi yang diperoleh tentang sepak terjang lawan masih minim. Menurut pelatih Rokatenda BC Sidoarjo Yani Malhendo, pihaknya sulit mendapatkan informasi tentang lawan karena Jerry termasuk petinju pendatang baru dalam belantika tinju profesional Indonesia.
”Terus terang, kami masih buta akan kekuatan lawan. Seperti apa karakter bertinjunya, kami belum tahu,” jelas Yani sebelum berangkat ke Jakarta (13/10).
Namun, kondisi tersebut tidak memengaruhi semangat petinju sasana yang dipimpin Damianus Wera itu. Pertimbangannya, kondisi Frans saat ini sangat baik.
”Saya berencana memanfaatkan ronde pertama dan kedua untuk melihat cara bertarung lawan. Andai biasa-biasa saja, Frans harus tampil mendobrak. Sebaliknya, jika lawan bagus, kami memilih bermain aman,” papar Yani.
Sebenarnya, Frans saat ini berada dalam kondisi terbaiknya. Apalagi, dia baru saja menang dalam kejuaraan di Kupang pada 18 September lalu. ”Saya berharap Frans konsisten dengan ritme pertarungan seperti di Kupang,” lanjut Yani.
Berdasar rencana, setiba di Jakarta, Frans tidak berkesempatan menyesuaikan diri lagi. Sebab, petinju dari Nusa Tenggara Timur itu langsung menjalani sesi timbang badan nanti sore.
Frans berjanji tampil maksimal dalam even tersebut. Meskipun, pertarungan kali ini hanya bertujuan memperbaiki gelar tinjunya. ”Itu bukan olahraga terukur. Jadi, sangat sulit menebak hasil akhir. Jika saya lengah, kesempatan tersebut bisa saja menjadi milik lawan,” terang dia.

Darsim Berburu Gelar Nasional



Darsim Nanggala terus memburu gelar sabuk juara. Setelah memenangi pertarungan di Magelang dan Cilacap, pada 5 November mendatang petinju Sasana Amphibi itu kembali naik ring. Darsim akan bertarung melawan Tia Koswara dari Sasana Mandiri di Studio TVRI Jakarta.
Keduanya bertarung untuk menjadi yang terbaik di kelas welter (66,6 kilogram) dalam kejuaraan nasional versi ATI (Asosiasi Tinju Indonesia). Jika mampu meraih gelar, koleksi sabuk Darsim untuk 2010 ini bertambah menjadi tiga.
Nah, empat pekan menjelang pertarungan, duet pelatih Sasana Amphibi Beni Belonis-Lato Vegas mulai mengatur strategi latihan. Pasalnya, akhir September lalu Darsim baru saja bertarung di Cilacap. ”Waktu recovery kurang dari sebulan lalu bertanding lagi sebenarnya cukup riskan,” kata Beni Belonis kemarin (11/10).
Karena itu, pelatih berdarah Ambon tersebut mengagendakan peningkatan stamina dan fisik Darsim secara bertahap dalam minggu ini. Materi latihan jogging dan fitness saja sampai Senin (18/10) mendatang. ”Pokoknya ringan-ringan saja dulu. Kami tak ingin memaksakan,” ucap Beni.
Selain itu, Beni dan Lato mulai mengumpulkan video rekaman pertarungan Tia Koswara. Apalagi, petinju asal Bandung itu memiliki rekam jejak yang cukup bagus di kancah tinju profesional Indonesia. ”Yang kami tahu Tia Koswara itu petinju boxer. Jadi, mesti punya jab yang kuat,” terang Beni.
Untuk pertarungan uji coba bagi Darsim, Beni dan Lato mencoba menghubungi Sasana Arhanud, Sidoarjo. Selain memiliki sejumlah petinju amatir berkualitas, sasana yang terletak di Gedangan tersebut punya stok petinju melimpah.
Sementara itu, Darsim mengatakan bahwa kondisinya belum seratus persen fit. ”Kondisi kebugaran saya baru 70 atau 80 persen,” tutur petinju asal Cilacap tersebut. Darsim berharap dengan materi latihan bertahap dari para pelatihnya, saat pertarungan nanti dia bisa mencapai performa puncak. Selain Darsim, petinju asal Sasana Amphibi lainnya, Argasoka, akan bertarung melawan Dwi Amx dalam kejurnas ATI pada 26 November mendatang di TVRI Jakarta.

21 September 2010

Anis Menghilang, Inra BC Kelimpungan


Anis Roga (kanan)mengarahkan petinjunya Jakob Ton (ft: Kholili Indro)
--------------
Konsistensi Indonesia Raya Boxing Camp (Inra BC) Surabaya dalam pembinaan tinju perlu dipertanyakan. Sebab, sudah sepekan ini aktivitas latihan di sasana tersebut tidak lagi berjalan seperti biasa.
Salah satu sumber di internal sasana tersebut mengatakan bahwa Inra BC saat ini sedang menghadapi masalah pelik. Itu terjadi setelah Anis Roga, pelatih tinju Inra BC, menghilang tanpa alasan yang jelas.
’’Yang pasti, semangat anak-anak untuk berlatih masih tinggi. Tapi, mau bagaimana lagi, pelatih saja tidak ada di tempat,’’ ungkap sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Anis Roga dikabarkan menikah untuk kali kedua. Akibatnya, mantan juara kelas terbang junior IBF Intercontinental itu tidak pernah nongol di sasana tempat Julio De la Basez dkk berlatih.
’’Kami tahu itu (nikah lagi, Red) adalah urusan pribadi Bang Anis. Tapi, janganlah meninggalkan sasana. Anak-anak yang menjadi korban. Karir bertinju mereka masih panjang,” lanjut dia.
Selama ini program latihan Inra BC ditangani langsung oleh pelatih yang bernama lengkap Stanislaus Koskarani Roga itu. Terakhir, Anis beserta manajer Inra BC mengadakan kejuaraan Inra Super Fight I April lalu.
Terhentinya program latihan di Inra BC itu juga diakui oleh Julio De la Basez. Petinju gaek tersebut mengatakan, sudah sepekan ini dirinya beserta tiga petinju lainnya tidak lagi berlatih di Inra BC yang beralamat di Simolawang, Surabaya. ’’Kami tidak mau berlatih lagi di Simolawang,’’ tegas Basez.
Manajer Sasana Inra Mikdon Neddy Tanaem mengungkapkan, kondisi petinju binaan Inra BC kurang terkontrol. ’’Harapan besar kami ada di Pak Anis. Tapi, kalau sudah begitu, mau bagaimana lagi. Saya sendiri juga sibuk dengan pekerjaan saya. Jadi, tidak punya waktu banyak untuk mengontrol petinju secara langsung,’’ tutur Neddy.
Kendati begitu, Neddy mengatakan sudah menjadikan rumahnya di daerah Pondok Maritim sebagai tempat latihan sementara Basez dkk. ’’Saya juga akan berusaha dengan sisa-sisa tenaga ini untuk mengorbitkan petinju Inra ke kejuaraan nasional di NTT Oktober mendatang,’’ harap Neddy.
Saat ini Inra BC hanya memiliki empat petinju, yaitu Julio De la Basez, Jakob Ton, Wilson Oe Un, dan John Bejawa. Sementara itu, Frans Jeksen, salah seorang petinju Inra lainnya, lebih dahulu hengkang ke Rokatenda BC.

Rober Coba Bakal Go International




Kejuaraan tinju internasional WBO Asia Pasifik (Aspak)yang digagas promotor Damianus Wera di Kupang berakhir Sabtu (18/9). Dalam kejuaraan tersebut, Rokatenda Boxing Camp (BC) Sidoarjo menuai hasil bagus.
Empat di antara lima petinju Rokatenda yang diturunkan dalam even tersebut berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Hanya Bayu Palue yang gagal dalam even itu. Dia kalah angka oleh Dicky Amitran (Gema Tinju Trisakti, Jakarta) di kelas bantam junior (52,2 kg).
Ya, selain Tomy Seran yang menang angka atas Jason Rotani (Filipina) di kelas terbang junior (48,9 kg) WBO Aspac, Erwin Palue (Rokantenda BC) menang angka atas Jeremy Sapulete (Binong Lippo Cikarang) di kelas terbang junior (49 kg) delapan ronde. Frans Jecksen Palue (Rokatenda BC) juga sukses menang angka atas Jack Timur (Semen Gresik, Tuban) di kelas terbang (50,8 kg).
Dalam perkembangan yang sama, Robert Kopa pun meraih hasil bagus. Petinju binaan Rokatenda BC itu berhasil menaklukkan juara nasional kelas bulu (57,1 kg) versi ATI Kirno Armase (Sasana Kross, Malang) dalam pertarungan sepuluh ronde perebutan Sabuk Juara Gubernur Provinsi NTT.
Dalam kejuaraan tersebut, Robert menang angka mutlak. Juara ad interim nasional kelas bulu itu juga sempat menjatuhkan Kirno di ronde kedelapan. ’’Robert menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Dia pantas meniti karir tinju internasional,’’ jelas Yani Malhendo, pelatih tinju Rokatenda BC.
Ya, kemenangan Robert itu sekaligus membuka peluang bagi dirinya untuk merasakan atmosfer tinju internasional. Sebab, Damianus Wera (promotor sekaligus pemilik tinju Rokatenda BC) telah mengagendakan Robert untuk menjajal kekuatannya dalam kejuaraan tinju internasional WBO Aspac.
’’Ini sebagai motivasi atas kemenangan dia dalam pertandingan kemarin (18/9). Sebenarnya, kesempatan ini bukan hanya saya berikan kepada petinju asal Rokatenda. Sebab, kalau saat itu Kirno (Kirno Armase, Red) yang menang, maka kesempatan yang sama akan kami berikan kepada dia,’’ jelas Damianus.
Menurut rencana, panggung kejuaraan internasional bagi Robert itu diadakan pada Januari tahun depan. ’’Sekaligus sebagai perayaan ulang tahun berdirinya Rokatenda BC dan hari kelahiran sang promotor (Damianus, Red),’’ tambah Yani.

20 September 2010

Menang, Kans Tomy Tantang Segura

Jalan Tomy Seran untuk menjadi juara dunia terbuka. Itu terjadi setelah dia berhasil mempertahankan gelar kelas terbang junior (48,9 kg) WBO Asia Pasifik Sabtu malam (18/9). Dengan kesuksesan itu, dia menduduki peringkat penantang ketujuh WBO. Rencananya, awal tahun depan dia menantang juara dunia kelas terbang WBO Giovanni Segura (Meksiko).
’’Itu (menantang Segura) sudah menjadi rencana awal Pak Dami (Damianus Wera, promotor Tomy, Red). Sebab, sudah tiga kali ini Tomy berhasil mempertahankan gelarnya dalam kejuaraan internasional,’’ ungkap Yani Malhendo, pelatih Rokatenda BC, kemarin (19/9).
Menurut dia, rencananya pertarungan antara Tomy dan Segura dilaksanakan pada awal tahun depan. ’’Mungkin diselenggarakan di Surabaya sekitar Januari. Tapi, bisa juga pertandingan itu berlangsung di Kupang. Sebab, animo tinju masyarakat di sana cukup besar,’’ jelasnya.
Tomy memang mempertahankan gelarnya di Kupang, NTT, yang merupakan daerah asalnya. Dia mengalahkan Jason Rotoni dari Filipina.
’’Kemenangan itu adalah hasil kerja keras Tomy. Semua orang tahu bahwa Filipina terkenal dengan petinju-petinju hebat. Namun, saya salut dengan Tomy. Dia mampu konsisten dan disiplin menjaga ritme bertinjunya. Itu membuat dia terlihat lebih dominan,’’ ulas Yani.
Tomy menang angka mutlak dalam duel itu. Hakim A Hendra Julio, hakim B Hadi Damiri, serta hakim C Hamid Arif masing-masing memberikan nilai 116-112 untuk kemenangan Tomy.
Sayang, meski menang, Tomy gagal membuktikan ambisinya untuk menganvaskan lawannya. Ya, sehari sebelum pertandingan, Tomy sesumbar untuk tidak berlama-lama di atas ring dengan berencana memukul jatuh Jason pada ronde keempat.
Kendati begitu, dalam pertarungan yang berlangsung 12 ronde tersebut, Tomy tampil menggebrak sejak ronde pertama. Dia terlihat superior saat melancarkan kombinasi uppercut dan straight ke wajah Jason. Dengan modal postur tubuh yang lebih tinggi, jangkauan pukulan Tomy lebih unggul daripada sang lawan.
Puncaknya terjadi pada ronde ketujuh, Jason terlihat limbung setelah uppercut Tomy mendarat dengan sempurna di rahangnya. Melihat lawan dalam posisi lemah, tanpa pikir panjang Tomy segera melancarkan serangan sporadis dengan gerakan cepat ke wajah lawan.
Jason baru menemukan ritme kembali sejak ronde ke-9 sampai ke-12. Dengan sisa-sisa stamina yang dimiliki, Jason aktif melancarkan serangan balik.
Dengan hasil tersebut, Tomy membukukan 19 kali menang, sekali kalah, dan sekali seri. Karena menduduki peringkat ketujuh WBO, peluangnya untuk menantang juara dunia semakin besar.

17 September 2010

Tomy Siap Gebuk Jason di Kupang





Juara tinju Asia Pasifik WBO kelas terbang junior (48,9 kg) Tomy Seran bakal bertarung dengan petinju Filipina Jason Rotani Sabtu ini (18/9) di Kupang. Petinju dari Sasana Rokatenda, Sidoarjo, itu berada di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut sejak Minggu lalu (12/9).
Dia memang memilih datang lebih awal ke venue pertarungan. Tujuannya, petinju yang memiliki upper cut mematikan itu lebih lama beradaptasi dengan cuaca di sana. Cuaca Kupang memang cukup panas. Selain itu, daerah Kupang gersang.
”Kami tidak mau mengambil risiko dengan hal-hal seperti itu (cuaca, Red). Meski terlihat sepele, itu sangat memengaruhi kondisi para petinju. Maka, kami pertimbangkan datang ke sini,” jelas dia. Begitu tiba di Kupang, Tomy langsung berlatih.
Selain dia, petinju lain yang akan naik ring adalah Izaac Junior dari Sasana Demokrat BC. Dia bakal melawan petinju Filipina Elmer Fransisco dalam perebutan gelar kelas bantam junior (52,2 kg).
Promotor pertandingan Damianus Wera menambahkan, kejuaraan itu juga akan mempertandingkan petinju Gema Trisakti Heri Amol dengan petinju Filipina lain Mating Kilakil, di kelas terbang mini (47,6 kg). Jumat (17/9) para petinju menjalani agenda timbang badan.

31 Agustus 2010

Pilih Berpuasa, Absen Latihan


Ramadan selalu punya makna tersendiri bagi umat muslim. Meski begitu, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menjalankan ibadah tersebut dengan maksimal. Salah seorang di antaranya adalah Julio De la Basez.
Mantan juara nasional kelas ringan junior versi Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) itu mengatakan tidak bisa menjalankan puasa sebulan penuh selama 15 tahun terakhir. Bukan karena tidak ada niat. Hal itu tak lepas dari statusnya sebagai petinju. Karena jadwal pertarungan padat, Basez harus konsentrasi untuk latihan yang bahkan dilakukan siang.
’’Kebetulan, jadwal naik ring selalu mepet dengan bulan puasa. Jadi, kalau saya latihan dalam keadaan puasa, risiko yang saya hadapi juga besar,’’ ujarnya.
Namun, puasa kali ini berbeda. Basez mengambil keputusan besar untuk menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Tidak tanggung-tanggung, untuk mewujudkan niat baiknya itu, dia memilih untuk keluar sementara dari Sasana Inra Surabaya.
’’Saya memutuskan untuk tidak berlatih selama Ramadan ini. Saya hanya ingin puasa dengan khusyuk. Apalagi, sudah lama saya tidak pernah puasa sebulan penuh,’’ tutur suami Yuraida itu.
Langkah Basez tersebut terbilang cukup berani. Sebab, hal itu bisa memengaruhi kondisi fisiknya sebagai seorang petarung. Belum lagi dia direncanakan naik ring setelah Lebaran nanti. Basez akan tampil dalam partai utama perebutan sabuk emas Inra Super Fight II melawan Frans Yerangga dari Sindoro BC Semarang pada September mendatang.

Sofyan Efendi Gagal Lagi di Luar Negeri


----
Petinju Sofyan Efendi gagal menorehkan namanya di peringkat tinju kelas terbang mini (47,6 kg) International Boxing Federation (IBF). Petinju binaan Sasana Pirih Surabaya itu kalah angka dalam pertarungan melawan petinju Filipina Florante Condes di Waterfront Cebu City Hotel, Cebu, Filipina, Sabtu malam (28/8).
’’Sofyan kalah angka, tapi dia mampu melakukan perlawanan dalam setiap ronde. Terutama di ronde-ronde awal,’’ ungkap Erick Pirih, manajer Sasana Pirih Surabaya29/8).
Menurut dia, beberapa pukulan Sofyan sebenarnya mampu membuat Florante terhuyung-huyung. ’’Tapi, di ronde-ronde akhir Sofyan terlihat kurang konsentrasi. Itu membuat lawannya mampu mencuri banyak poin dengan mengeluarkan jab keras ke wajah Sofyan,’’ beber Erick.
Ya, lawan yang dihadapi Sofyan kali ini cukup tangguh. Sebab, Florante pernah menganvaskan petinju terbaik Indonesia M. Rahman. Namun, Florante harus kehilangan gelar setelah dikalahkan Nkosinathi Joy dengan angka pada 26 Juni 2009.
Dengan begitu, di antara 21 kali bertanding, Sofyan hanya mampu menang 10 kali (8 KO), 9 kali kalah (1 kalah KO), dan 2 kali seri. Sementara itu, di antara 29 kali tanding, Florante mampu menang 24 kali (20 KO), 5 kali kalah, dan 1 kali seri.

20 Agustus 2010

Sofyan Kembali Temukan Killing Punch

Petinju Sofyan Efendi tidak mau ambil risiko lagi. Meski berpuasa, petinju binaan Pirih Boxing Camp (BC), Surabaya, itu terus melakukan persiapan jelang pertarungannya melawan petinju asal Filipina Florante Condes di Cebu, Filipina, 28 Agustus nanti.
’’Sampai saat ini, tidak ada masalah dengan program latihan dia (Sofyan, Red). Meski berpuasa, dia tetap konsisten untuk menjalani setiap program latihan dari sang pelatih,’’ ungkap Manajer Pirih BC Erick Pirih kemarin (19/8).
Menurut dia, saat ini Sofyan telah menyelesaikan semua program latihan yang diberikan pelatih Mudafar Danu. Di antaranya, merangkum target 60 ronde latih tanding yang diberikan Mudafar.
Kondisi itu, lanjut Erick, karena lawan yang bakal dihadapi Sofyan kali ini jauh lebih berat. Namun Erick optimistis Sofyan mampu memperbaiki peringkatnya dalam belantika tinju internasional.
Ya, lawan yang bakal dihadapi Sofyan adalah petinju yang pernah membuat M. Rahman (mantan petinju terbaik Indonesia, Red) babak belur beberapa tahun lalu. ’’Saya berharap, dukungan dan doa dari pencinta tinju Indonesia untuk memberikan motivasi dan semangat bagi Sofyan. Sebab, perjuangan dia di sana bukan lagi atas nama sasana kami. Tapi, sudah membawa nama bangsa,’’ papar putra bungsu mendiang Eddy Pirih tersebut.
Terpisah, Sofyan menyatakan jauh lebih siap jika dibandingkan dengan saat melawan Katsuhiko Iezumi di Jepang pada Maret lalu. ’’Ini sudah menjadi tugas saya. Apa pun itu, saya harus berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi negeri ini,’’ kata petinju kelahiran Jember tersebut.
Mudafar mengungkapkan bahwa kecepatan pukulan dan kelincahan kaki Sofyan menunjukkan perkembangan yang signifikan. ’’Bahkan, dia mulai menemukan killing punch (pukulan mematikan) yang sebelumnya tidak dimiliki dia,’’ terangnya.
Rencananya, Sofyan bertolak ke Filipina pada Selasa mendatang (24/8). Berbeda dengan keberangkatan sebelumnya, Sofyan kali ini langsung didampingi Erick dan Mudafar.

14 Agustus 2010

Pilih Tanding di Jepang, Kirno Rela Kehilangan Gelar ATI

Petinju Kirno Armase telah memastikan kehilangan gelar juara nasional kelas bulu versi Asosiasi Tinju Indonesia (ATI). Petinju D’Kross Boxing Camp itu harus melepas gelar tersebut setelah memutuskan tidak tampil pada mandatory fight (pertarungan wajib) melawan Robert Kopa Palue, petinju Sasana Rokatenda, Sidoarjo. Pertarungan itu sendiri bakal dihelat di Kupang, 31 September mendatang.
Meski begitu, manajemen D’Kross BC tidak tinggal diam. Mereka tengah menyiapkan pertandingan antara Kirno – sekarang peringkat dua kelas bulu ATI - melawan Yoseph (Demokrat BC) yang menghuni peringkat pertama. ”Kami sudah agendakan pertemuan keduanya,” kata pemilik D’Kross BC, Ade Herawanto, Sabtu (14/8).
Dia mengatakan, pertandingan tersebut akan dihelat pada 17 Oktober mendatang. Hari itu bersamaan dengan ulang tahun D’Kross BC. ”Kami tengah mencoba menghubungi manajemen Demokrat BC untuk pertandingan ini,” ucap dia.
Ade tidak ingin petinjunya itu terlalu lama menghuni peringkat pertama. Pasalnya, sebelum memutuskan tidak tampil pada mandatory fight melawan Robert Kopa, Kirno adalah juara nasional kelas bulu versi ATI.

Menurut dia, pertarungan melawan Yoseph akan dijadikan Kirno sebagai titik balik merebut lagi gelar juara nasional. ”Kami optimis menang (melawan Yoseph). Setelah itu kami akan menantang Kopa untuk perebutan gelar juara nasional,” ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kirno melepas gelar juara nasional kelas bulu versi ATI karena lebih memilih menjalani partai menghadapi petinju asal Jepang Ryo Takenaka. Pertandingan tersebut dihelat oleh promotor Satoru Koguchi. Partai Kirno melawan Ryo ini digelar di Korakuen Hall, Tokyo, Jepang, 29 September mendatang.
Jika menang, Kirno akan merebut peringkat lima OPBF (Oriental and Pacific Boxing Federation) yang kini dipegang Ryo. Kirno sekarang menduduki peringkat 13 OPBF. ”Kini Kirno kami siapkan konsentrasinya menghadapi Ryo. Semoga dia mampu tampil bagus di Jepang,” tandas Ade.

12 Agustus 2010

Inra Super Fight II di Lumajang


Sasana Indonesia Raya (Inra) Surabaya kembali akan menggelar pertandingan kejuaraan tinju pro. Setelah sukses menggebrak dengan Inra Super Fight I, kali ini mereka akan akan menyelenggarakan Inra Super Fight II di Lumajang pada September 2010.
’’Pertarungan tersebut sejatinya harus sudah terlaksana pada Agustus ini. Tapi, berhubung ada puasa, pertarungan kami mundurkan pada September,’’ ungkap Anis Roga, pelatih Inra BC, Rabu (11/8).
Sebelumnya, pada April lalu, Inra mengadakan Inra Super Fight I. Saat itu Dobrak Arter dari sasana Bek Ang Malang berhasil membawa pulang sabuk emas dalam partai utama. Petinju gaek itu berhasil merobohkan lawannya, Frans Yarengga (Sindoro BC Semarang), pada ronde keempat dalam pertarungan di kelas welter junior 63,5 kg.
Dalam kejuaraan nanti, petinju andalan Inra, Julio de la Basez, akan turun dalam partai utama perebutan sabuk emas Inra Super Fight II. Petinju yang hengkang dari Rokatenda BC itu akan menghadapi Frans Yerangga (Sindoro BC Semarang) di kelas welter junior 63,5 kg.
’’Pada Inra Super Fight yang pertama, dua petinju inilah yang harus saling bentrok. Tapi, karena Basez cedera, posisinya digantikan Dobrak. Jadi, kami sengaja menduelkan dua petinju ini,’’ ujar Anis yang juga mantan juara IBF Intercontinental di kelas terbang junior 49 kg tersebut.
Kata Anis, ide untuk memberikan tempat kepada Basez itu sudah dibicarakan dengan Tony Liono dan Mikdon Nedy Tanaem, manjer Inra. ’’Mereka sepakat dengan ide tersebut. Apalagi, posisi Basez saat ini cukup siap untuk turun dalam even itu,’’ ujar Anis.
Anis berharap, kejuaraan tersebut dapat memacu semangat sasana-sasana tinju di Jawa Timur untuk tetap konsisten membina petinju muda. Caranya, berpartisipasi dalam kejuaraan itu.
’’Yang pasti, kami akan tetap memberikan tempat bagi petinju-petinju muda untuk menunjukkan kemampuan tinju mereka. Sebab, dengan banyak wajah baru, masa depan tinju akan semakin baik,’’ tutur pria kelahiran 13 November 1973 itu.

03 Agustus 2010

Sofyan Tantang Florante Condes di Filipina


-----------
Ketangguhan Sofyan Efendi di atas ring kembali diuji. Petinju binaan Sasana Pirih Surabaya itu akan bertarung untuk memperebutkan gelar kelas terbang mini (47,6 kg) International Boxing Federation (IBF), melawan petinju asal Filipina Florante Condes di Cebu, Filipina, 28 Agustus mendatang.
”Ini kesempatan bagus bagi Sofyan untuk memperbaiki peringkatnya di kancah tinju pro internasional. Apalagi, lawannya pernah menaklukkan M. Rahman (mantan petinju terbaik Indonesia, Red) beberapa tahun lalu,” ujar Erick Pirih, manajer Sasana Pirih Surabaya, kemarin (2/8).
Menurut putra mendiang Edy Pirih itu, Sofyan ditargetkan bisa menang. Tujuannya, gelar juara yang dirampas dari M. Rahman bisa kembali dibawa pulang ke Indonesia.
”Saya optimistis, Sofyan mampu melakukan itu. Apalagi, jam terbangnya di luar negeri sangat tinggi. Itu membuat dia sangat siap, baik dari segi mental maupun teknik,” tutur pria kelahiran 14 Februari 1977 tersebut.
Untuk menghadapi pertarungan itu, Sofyan harus melahap 60 ronde latihan tanding yang diberikan pelatih. Menurut Erick, sampai saat ini Sofyan menghabiskan separo di antara total ronde yang direncanakan tersebut.
Rencana uji tanding Sofyan itu sengaja dipadatkan. Sebab, diperkirakan jadwal latihan Sofyan akan terhalang bulan puasa. ”Apalagi, Sofyan harus berangkat pada 24 Agustus nanti. Sebab, dia harus menyesuaikan cuaca di Filipina,” tutur Erick.
Di sisi lain, Mudafar Danu, pelatih Sofyan, mengatakan, sampai saat ini tidak ada masalah dengan persiapan Sofyan. Menurut Mudafar, akurasi pukulan dan kelincahan kaki Sofyan semakin bagus. ”Ternasuk, strategi untuk mengantisipasi pola bertarung petinju Filipina yang biasanya brutal dalam ronde-ronde awal,” ujar Mudafar.

30 Juli 2010

Tommy Seran Batal ke IBF

Kesempatan petinju Tommy Seran untuk segera mencicipi pertarungan di badan tinju dunia IBF (International Boxing Federation) harus kandas. Ini karena promotor yang sekaligus bosnya, Damianus Wera, mengubah duelnya ke badan tinju dunia WBO (World Boxing Organisation) di Kupang pada 18 September mendatang.

Semula, Dami akan mempertandingkan Tommy di Pontianak bersama tiga partai lainnya di versi WBO, yakni Robert Kopa, Elly Ray, dan Isaac Junior serta tiga partai tambahan.’’Jadi, tiga partai itu adaah Tommy, Isaac, dan Heri Amol akan kami tandingkan di Kupang,’’ kata Asisten Manajer Rokatenda, Danny Kabupung, Kamis (29/7).

Dengan perubahan ini otomatis debut Robert Kopa di arena internasional juga batal. Dia hanya akan berlaga memperebutkan sabuk nasional kelas bulu, 57,1 kg. Sedangkan Tommy akan mempertahankankan gelar WBOAsia Pasifik kelas terbang junior, 49 kg. Isaac akan berlaga di kelas bantam junior, 52,1 kg, dan Heri Amol di kelas terbang junior, 49 kg.

Bagi Tommy, ini akan menjadi laga inernasional ketiganya. Dia pertama kali merebut sabuk WBO Asia Pasifik di Bali dan memperthankannya di Batam pada April 2010.

25 Juli 2010

Temuzin, Selamat Jalan Kawan


Tinju pro dan amatir nasional kembali kehilangan tokohnya. Temuzin Rambing, yang dikenal sebagai tokoh muda tinju pro dan amatir asal Jawa Tengah Sabtu (24/7) meninggalkan kita semua.
Temuzin yang tinggal di Kampung Lasipin 339 Semarang, itu akan dimakamkan di pemakaman umum Sambi, Sompok, Semarang.
”Kita semua berduka. Semarang, Jawa Tengah, bahkan Indonesia telah kehilangan sosok muda yang begitu peduli dengan prestasi tinju amatir maupun profesional negeri ini,” tandas Kukrit Suryo W, Ketua Pengprov Pertina Jateng Kukrit Suryo W dalam sambutannya sebelum melantik Rudy Nurrahmat dkk sebagai ketua Pertina Semarang Minggu (25/7).
Temuzin seharusnya siang itu ikut dilantik menjadi pengurus Pertina Semarang, sebagai Ketua Komisi Organisasi.
Temuzin, pria yang sangat murah senyum ini, meninggal di usia yang begitu muda, 30 tahun. Putra pertama pelatih tinju kawakan Sutan Rambing ini meninggal Sabtu (24/7) pukul 18.10 di RSUP dr. Kariadi Semarang. Dalam sebulan ini, pria yang akrab disapa Muzin ini, memang keluar masuk rumah sakit.
”Diagnosa dokter pertama menyebutkan Muzin kena malaria, lalu diagnosa kedua kena tipus, pada diagnosa ketiga di RSUP dr Kariadi dia dinyatakan kena virus toxoplasma. Virus ini katanya biasanya ditularkan kucing, kami heran karena Muzin tidak memelihara kucing,” kata Muhar Sutan, paman almarhum. Muhar menambahkan, sebelum meninggal dirawat Muzin di RSUP dr Kariadi sejak 16 Juli. Sebelumnya, dosen akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ini dirawat di RS Tlogorejo selama 12 hari.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Ana Kadarningsih, 28, dan seorang anak Zuke Rambing yang masih berusia 2 tahun. Di dunia tinju, Temuzin dikenal sebagai promotor tinju profesional yang andal. Dia pernah mempromotori 17 petinju, terakhir adalah sempat mengorbitkan petinju Roy Muchlis sebagai juara kelas ringan junior (58,9 kg) versi PABA, WBC Oriental, dan WBO Internasional.
”Dia sebenarnya masih punya obsesi untuk mengantar Roy Muchlis sebagai juara WBC, tapi Tuhan sudah terlebih dulu memanggilnya,” kata Sutan Rambing, setelah pemakaman siang kemarin. Selamat Jalan kawan. (foto Boxing Indonesia).

29 Juni 2010

Robert Kopa Bikin Temon Kalah TKO

Robert Kopa membuktikan sesumbarnya. Petinju asal Sasana Rokatenda tersebut berhasil menang TKO (technical knockout) dalam pertarungan perebutan sabuk emas kejuraan tinju nasional Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) kelas bulu (57,1) kg di halaman TVRI Jakarta Sabtu malam lalu (26/6).
’’Saya tidak mau membuang kesempatan. Lawan mulai tidak stabil sejak ronde pertama. Tidak pikir panjang, saya langsung melancarkan serangan dengan cepat ke wajahnya,’’ungkap Robert.
Hasilnya, Robert berhasil menaklukkan Temon Cobra (Sasana Red Cobra) Bandung pada ronde kedua. Pencapaian itu lebih cepat daripada target yang direncanakan. Sebelum pertarungan, dia berkoar mampu menjatuhkan Temon pada ronde keenam.
Memang, wasit terpaksa menghentikan pertandingan pada ronde kedua setelah Temon tidak mampu memberikan perlawanan atas serangan Robert. Tapi, Robert menyatakan bahwa dia belum puas dengan pertandingan itu.
’’Sayang, pertandingan harus berakhir secepat itu. Padahal, saya belum tuntas melampiaskan seluruh teknik yang saya latih selama ini,” ucap petinju kelahiran Flores 14 April 1984 itu.
Sementara itu, Yani Malhendo, pelatih Rokatenda, mengatakan, meski baru menang, Robert tidak akan diliburkan dari jadwal latihan. Robert harus tetap berlatih untuk menghadapi kejuaraan berikutnya.
’’Kebetulan, manajemen telah menjadwalkan pertandingan berikutnya bagi dia. Jadi, saya berharap Robert tetap konsisten untuk mengikuti jadwal latihan yang telah kami programkan,’’ungkap Yani.’’Yang pasti, manajemen berusaha agar Robert bisa menyusul karir Tomy Seran dalam kejuaraan internasional,’’ sambung Yani.

20 Juni 2010

Gelar Pertama Darsim Nanggala


Darsim Nanggala, petinju Sasana Amphibi Sidoarjo, meraih gelar juara pertamanya tahun ini. Sabtu malam lalu (19/6), di lapangan Armed Magelang, Darsim berhasil menganvaskan lawannya, Untung Ortega, pada ronde kedua menit kedua. Dengan hasil itu, Darsim berhasil memenangi gelar Sabuk Emas Bupati Magelang.
Kemenangan tersebut sebelumnya memang sudah diprediksi pelatih Sasana Amphibi Sidoarjo. ”Kami sudah melihat tayangan video pertarungan Untung. Jadi, kami tahu gaya bertarungnya,” kata Lato Vegas, salah seorang pelatih Amphibi. Apalagi, dari sisi pengalaman, Darsim lebih unggul.
Nah, dalam pertarungan tersebut, Darsim memang tampil mendominasi. Pada ronde pertama saja, hook kanan Darsim sempat membuat Untung limbung dan nyaris jatuh. Setelah tahu kelemahan lawan, petinju yang juga berdinas di Yonif 5 Marinir Surabaya itu terus menghujani Untung dengan pukulan keras.
Akhirnya, pada ronde kedua, sebuah uppercut kiri Darsim berhasil menohok keras rusuk kanan Untung. Petinju asal Sasana Tapaktuan Semarang itu pun jatuh dan tidak bangkit lagi. ”Ini kemenangan yang sangat emosional bagi saya. Saya menunggu empat bulan untuk pertarungan ini,” ujar Darsim kemarin (20/6). Darsim langsung menggeber latihan lagi Selasa mendatang (22/6). Bapak dua anak itu akan bertarung di kejurnas tinju Juli mendatang di Jakarta. ”Saya mengincar gelar juara di kelas welter,” tegas petinju asal Cilacap, Jawa Tengah, tersebut.

24 April 2010

Dobrak Arter Masih Bertaji




Petinju gaek Dobrak Arter membuktikan bahwa dirinya masih yang terbaik di kelas ringan junior (58,9 kg). Rabu lalu (21/4) di GOR Hayam Wuruk, Surabaya, petinju Sasana Yon Bek Ang BC Malang itu berhasil memukul jatuh lawannya, Frans Yerangga, di ronde keempat.
Dengan kemenangan tersebut, petinju berusia 31 tahun itu berhasil merebut sabuk emas Danpomdam V Brawijaya. Pertarungan tersebut bagi Dobrak sangat emosional. Pasalnya, Dobrak sudah tiga tahun menggantung sarung tinjunya sebelum bertanding tadi malam.
Pertarungan keduanya berlangsung sangat ketat. Dobrak yang sudah tinggi jam terbangnya mampu menyarangkan banyak pukulan ke wajah Frans Yerangga. Pada ronde ketiga, pukulan keras Dobrak mampu menjatuhkan Frans. Namun, Frans berhasil bangkit kembali dan pertarungan dilanjutkan. Frans kembali memberikan perlawanan sengit. Bahkan, pukulan Frans sempat membuat Dobrak goyah. Akhirnya pada menit kedua ronde keempat Dobrak berhasil menyudahi perlawanan Frans melalui hook kanan yang sangat keras. Frans tersungkur dan tidak mampu bangkit. Pelatihnya pun melemparkan handuk tanda menyerah.


Pelatih Frans Yerangga, Budi Wilson, menilai persiapan yang minim membuat anak asuhnya tidak bertarung maksimal. ”Kami cuma persiapan selama dua minggu saja,” katanya. Budi juga menyatakan bahwa permainan Dobrak sangatlah bagus walau sudah sempat pensiun selama tiga tahun. Hal tersebut juga diamini oleh Frans. ”Saya lama tidak bertinju. Kondisi dan persiapan juga kurang,” ungkapnya.
Di sisi lain, pelatih Dobrak Arter Narong Sutikno berujar bahwa petinjunya sukses membuktikan masih yang terbaik di kelas ringan junior. Dobrak pun berkomentar bahwa Frans adalah petinju yang cukup berbahaya. ”Pukulan Frans cukup keras adan sempat membuat saya goyah,” paparnya
Dobrak memang menang pengalaman. Dalam catatan pertandingannya, Dobrak sudah 89 kali naik ring. Dari jumlah tersebut dia telah mengantongi 49 kali menang TKO, 10 kali kalah, 4 kali draw, dan 24 kali menang angka. ’’ Dengan kemenangan ini, saya semakin percaya diri untuk bisa merebut juara nasional di tahun ini,’’ janji Dobrak.
Sementara itu, Pelatih Dobrak, Narong Sutikno, mengatakan bahwa, kemenangan itu berkat perjuangan keras petinjunya. ’’Saya sering tekankan kepada dia (Dobrak, red) kalau ketangguhan petinju itu, dibuktikan di ring bukan di omongan. Dan ternyata dia bisa buktikan itu,’’ ungkapnya.
Sebelumnya, dalam partai Perebutan sabuk emas Badan Narkotika Kota Surabaya, kelas welter junior 63,5kg (8 ronde), Jacob Ton (Inra BC) berhasil membuktikan ketangguhannya di atas ring. Jacob membawa pulang sabuk emas itu, setelah menang angka atas lawannya, Joe Emon (Sumber Sari BC, Banjarnegara).
Hakim memberikan kemenangan untuk Jacob dengan skor 79-73,76-74,78-74. Sayang, kemenangan itu, tidak di ikuti oleh petinju Inra lainnya. Wilson Oe Un harus mengakui ketangguhan lawannya Ely Ray, dalam perebutan sabuk emas Inra kelas bulu 57,1kg .
Wilson kalah technical knock out (TKO) dari Ely Ray (Cakti BC Bali) pada ronde ke -4 . Dengan hasil itu, Ely Ray berhasil membawa pulang sabuk tersebut
Tidak hanya mendapat sabuk emas, Ely Ray mendapat bonus tambahan dari manajer Sasana Rokatenda Sidoarjo. Damianus Wera,, memberikan hadiah Rp 1 juta untuk kemenangan TKO Ely atas Wilson.
’’Ini bukan judi. Tapi, sekadar memberikan semangat, agar pertarungan lebih seru,’’ ujar Damianus.Selain itu, Anis Roga, pelatih Inra BC, mengatakan bahwa stamina Wilson tidak dalam kondisi on fire. Itu yang membuat dia tidak bisa melakukan perlawanan berarti dalam pertarungan tersebut. ’’Setelah timbang badan kemarin (20 April red) Wilson mengeluh sakit. Karena tidak enak sama panitia pertandingan, jadi saya tetap turunkan dia,’’ ujar Anis seusai laga pertandingan itu.

14 April 2010

Jalan Lapang Tomy Seran di WBO Aspac

Tomy Seran Pikapeu Palue (Rokatenda BC Sidoarjo) masih menjadi yang terbaik di kelas terbang junior. Dia berhasil mengalahkan lawannya, Noknoi Sitthip­rasert, dalam kejuaraan tinju World Boxing Organization (WBO) Asia Pacific (Aspac) ad interim 12 ronde di Batam Sabtu lalu (10/4).
Wasit memberikan angka kemenangan 115-113, 115-113, dan 116-112 bagi Tomy Seran. ”Noknoi bertarung dengan lincah. Karena itu, saya lebih banyak bertahan daripada menyerang,” tutur petinju kelahiran Atambua, NTT, tersebut setelah laga.
Menurut Tomy, akurasi dan power pukulan kidal sang lawan sulit dibendung. ”Tapi, saya tidak grogi. Saya hanya takut kecolongan pukulan kidalnya,” ujar Tomy yang juga berhasil mengalahkan petinju Thailand Liempetch Sor Veerapol di Denpasar, Bali, pada 27 Januari lalu.Dengan kemenangan tersebut, Tomy semakin mantap untuk menantang juara kelas terbang junior WBO yang sebenarnya. ”Semuanya tergantung manajer. Apalagi, performa saya sudah teruji setelah melawan dua petinju Thailand itu,” ujar Tomy.

Tangan Sakit, Bases Kalah di Thailand

Petinju Sasana Inra Surabaya Julio de la Bases kembali gagal merebut kemenangan di Thailand. Dalam duel perebutan gelar kelas ringan junior 58,9 kg versi Asian Boxing Council (ABCO), dia dinyatakan kalah dari petinju tuan rumah Terdsak Jandaeng pada Minggu malam (11/4).
Bases kalah setelah dinyatakan tidak mampu melanjutkan pertandingan pada ronde keempat di antara 12 ronde yang direncanakan. Manajer Sasana Inra Mikdon Neddy Tanaem menyatakan, wasit terpaksa menghentikan pertandingan setelah Bases mengalami kecelakaan pada ronde kedua.
’’Bases mengalami cedera tangan kiri. Itu terjadi setelah jab yang dilancarkan oleh Bases tidak mampu mencapai sasaran. Itu yang membuat tangannya sakit. Tapi, baru pada ronde keempat dihentikan sama wasit’’ ujar Neddy.
Menurut Neddy, cedera yang dialami Bases itu tidak lebih karena kurangnya pemanasan setelah jadwal dan tempat pertandingan yang kurang jelas. Pelayanan tuan rumah (Thailand, Red) juga tidak maksimal.
’’Masak, jarak penginapan dengan tempat pertandingan menghabiskan waktu sehari. Belum jadwal timbang badan yang semrawut yang akhirnya memangkas waktu Bases untuk melakukan latihan sebelum laga,’’ tutur dia.
Di sisi lain, Bases mengatakan, dirinya begitu kaget dengan pelayanan yang diberikan oleh tuan rumah. Salah satu yang paling dia sesali adalah informasi kota pelaksanaan pertarungan itu.
’’Ini bukan pengalaman pertama saya di Thailand. Tapi, sudah yang kesepuluh. Namun, bagi saya, ini adalah pengalaman dan pelayanan terburuk yang pernah saya alami,’’ tutur Bases.’’Saya tahu, kondisi politik Thailand tidak kondusif. Tapi, kalau sampai jarak penginapan kami dengan lokasi bertanding harus jauh seperti itu, bukan lagi suatu kewajaran bagi saya,’’ ujarnya.

01 April 2010

Tinju Pro-Amatir di HUT ke-96 Kota Malang

Tiga partai tinju profesional menyemarakkan HUT Ke-96 Kota Malang Sabtu besok (3/4) di sekretariat Malang Boxing Center (MBC) kompleks Stadion Gajayana. Selain profesional, juga berlangsung sejumlah partai amatir.
Pertandingan amatir yang mempertemukan petinju dari berbagai daerah digelar pagi hari. Baru malam harinya tiga partai profesional berlangsung. Partai profesional mempertarungkan Heroes Tito (D’Kross BC) melawan Ansori Ashar (Demokrat BC Jakarta) di kelas ringan junior versi Komite Tinju Indonesia (KTI). Lalu, Kirno Armase (D’Kross BC) berhadapan dengan John Pintor (Aquase BC Tangerang) di kelas bulu 57 kg Asosiasi Tinju Indonesia (ATI). Terakhir adalah kejuaraan nasional ATI antara Ramdhan Wereu (Anim HA BC Merauke) melawan Dom Mamba (Semen Gresik BC Tuban).
”Seluruh petinju yang tampil sudah melakukan persiapan secara matang dan siap membuktikan ketangguhannya di hadapan penggemar tinju di Malang,” kata promotor D’Kross Boxing Camp Ade Herawanto.
Persiapan Kirno, misalnya, saat ini sudah mencapai puncak. Hal tersebut dibuktikan dengan selesainya tahapan sparring yang sudah mencapai lebih dari 60 ronde di bawah pengawasan ketat pelatih Nurhuda, Monod, dan Widodo. Kirno juga sudah menuntaskan lari 35 putaran di lintasan atletik Stadion Gajayana. ”Kirno akan mengandalkan pertarungan jarak dekat dengan menonjolkan pukulan hook dan upper cut yang keras disertai jab-jab yang tidak kalah kerasnya,” ujar manajer D’Kross BC Tedy Soemarna
Kesiapan yang sama telah dilakoni Heroes Tito yang sudah mencapai sparring 50 ronde dan lari di lintasan atletik sebanyak 30 putaran. Heroes juga telah mengasah kemampuan teknis, gaya bertinju, kelincahan di ring, dan daya tahannya. ”Kami optimistis Heroes mampu memukul lawannya itu dengan KO,” ucap Tedy.
Kemarin, semua petinju –baik amatir maupun professional– sudah hadir di Malang untuk persiapan acara timbang badan yang diadakan siang ini pukul 13.00 di kantor MBC. ”MBC juga akan kami resmikan pada pertandingan nanti. Semoga pengurus baru bisa mengembalikan kejayaan Malang sebagai barometer tinju di Indonesia seperti era 1980-an,” ungkap Ade.Pada saat bersamaan, juga dikukuhkan pengurus baru Pertina Kota Malang 2010–2013 yang diketuai Ny Heri Pudji Utami. Acara ini dihadiri pengurus Pertina Pengprov Jatim di bawah pimpinan Sahat T.P. Simanjuntak.

Tomy Seran Siap Tempur di Batam

Petinju Tomy Seran Pikapeu Palue siap tempur. Jelang menghadapi petinju Thailand Noknoi Sitthip­rasert di Batam 10 April mendatang, Tomy sudah 90 persen menyelesaikan persiapan. Ya, petinju binaan Sasana Rokatenda, Sidoarjo, itu tinggal melahap dua ronde latih tanding.
Pelatih Rokatenda Yani Malhendo mengatakan, sampai saat ini Tomy sudah melahap 148 ronde di antara 150 ronde sparing yang dipersiapkan.
Menurut Yani, untuk menyelesaikan dua ronde sisa nanti, Rokatenda tidak melibatkan petinju dari sasana luar. ’’Kami hanya akan melibatkan petinju Rokatenda. Itu agar potensi cedera terhadap petinjunya bisa dihindari,’’ tuturnya.
Apalagi, sambung Yani, Tomy masih memiliki kelemahan yang harus dibenahi. Salah satunya pukulan uppercut.
Uppercut Tomy sangat jarang dilancarkan dalam pertarungan resmi. Padahal, bagi Yani, kelebihan Tomy adalah pukulan uppercut­ itu.
’’Saat kami melihat rekaman pertandingannya di Bali Januari lalu, Tomy masih ragu untuk mengeluarkan pukulan pemungkasnya itu. Padahal, pukulan uppercut itu mampu membuat lawan panik,’’ koar Yani. Tomy menyatakan, persiapannya saat ini tidak terlalu berat. Itu dibandingkan dengan persiapannya saat berhasil me­ngalahkan Liempetch Sor Vorapol dari Thailand dalam kejuaraan tinju WBO Aspac ad interim di Bali pada 27 Januari lalu. ’’Meskipun jadwal sparingnya lebih banyak, latihannya tidak seberat saat persiapan untuk main di Bali. Mungkin itu adalah pertandingan perdana saya melawan petinju dari luar,’’ tutur Tomy.

30 Maret 2010

Arga Soka Rebut Sabuk Danpomal V


Petinju Sasana Amphibi, Sidoarjo, Arga Soka sukses merebut sabuk emas Dan Pomal (Komandan Polisi Militer Angkatan Laut) V. Dia mengalahkan Jack Macan dari KPJ Bulungan Jakarta dengan angka tipis dalam pertandingan di kelas welter 66,6 kg, 8 ronde di Gelora Pantjasila Sabtu malam (27/3).
Hakim A M Rois memenangkan Jack Macan dengan angka 77-75, hakim B Dawam Ali memenangkan Arga Soka dengan poin 77-76, dan hakim C St Mariono juga memenangkan Arga dengan poin 77-76.
Dengan poin tersebut wasit Bambang Subagyo memberikan kemenangan kepada petinju berusia 24 tahun tersebut. Meski menang. Namun Arga mengakui dirinya masih perlu banyak mengasah teknik bertinjunya. ’’Saya akui kalah teknik. Jack mampu memberi pelajaran buat saya,’’ kata Arga.
Dalam pertandingan yang disaksikan 1000 penonton itu Arga memang tidak langsung merangsek maju. Sebaliknya, Jack Macan langsung tampil agresif dengan melontarkan hook-hook kanan kiri yang begitu hidup.
Sengatan pukulan Jack ini membuat Arga kerepotan, dan tanpa disadari benturan kepala terjadi pada ronde kedua. Arga sempat disuruh wasit ke tepi ring untuk mendapatkan perawatan dari dokter Eddy Herman.
Setelah luka di kelopak mata kirinya aman, Arga
boleh meneruskan pertandingan. Kondisi cedera tersebut dimanfaatkan oleh Jack Macan untuk membombardir pukulan kepada Arga. Suasana ini berlangsung hingga ron de keenam.
Karena memforsir tenaga sejak ronde pertama, Jack yang berasal dari Medan itu mulai kehabisan stamina pada ronde ketujuh. Itu tampak dengan perubahan penampilannya yang lebih banyak merangkul ketika mendapat jab-jab Arga yang mulai hidup. Sayang, Arga yang berasal dari Purworejo, Jateng itu, gagal memanfaatkan kondisi fisik Jack yang turun drastis dengan kemenangan KO.
’’Saya kecewa dengan kekakalahan ini, karena banyak pukulan telak saya yang mengenai badan dan wajah Arga,’’ kata petinju yang bernama asli Jonathan Simamora tersebut.
Sementara itu pelatihnya, Littlehom , memaklumi kekalahan petinjunya. ’’Namanya kami diundang, ya sadarlah, mas, kalau hasilnya begini,’’ ungkapnya.
Dalam pertain lainnya, Frey Furay (SEGBC) mengalahkan Didin (Kossro BC Blitar) dengan TKO ronde kedua di kelas ringan 61,2 kg.
Bayu Palue dari Sasana Rokatenda mengalahkan Johannes (Kossro Blitar ) dengan TKO ronde kedua di kelas bantam 53,5 kg.

03 Maret 2010

Tomy Seran Harus Jajal Dulu Noknoi

Sasana Rokatenda Sidoarjo kembali memberikan kesempatan kepada Tomy Seran untuk menjajal kekuatan di belantika tinju internasional. Setelah menumbangkan Liempetch Sor Veerapol dari Thailand di Bali pada 27 Januari lalu, kini Tomy akan dihadapkan dengan petinju asal Thailand lagi, Noknoi Sitthiprasert.
Menurut Manajer Rokatenda Damianus Wera, Nakhoi menghuni peringkat ketiga WBO ASPAC. ’’Pertandingan itu akan kami adakan di Batam pada April mendatang. Saya berharap, dia mampu mengulangi prestasinya seperti saat di Bali pada Januari lalu,’’ terangnya.
Jika Tomy menang dalam pertandingan tersebut, kata Dami, peluang untuk menghadapi peringkat kedua dan pertama asal Filipina terbuka lebar. ’’Ini kesempatan bagi Tomy untuk membuktikan bahwa dia mampu berbicara di pentas Internasional. Jadi, dia harus berlatih ekstrakeras,’’ jelasnya.
Dalam persiapan kali ini, Dami tidak mengungsikan Tomy berlatih di Jakarta seperti jelang melawan Liempetch Sor Veerapol di Bali. Saat itu, Tomy menambah kemampuan di Jakarta selama empat bulan. ’’Dia harus ditangani langsung oleh pelatih di Surabaya,’’ katanya.
Sementara itu, pelatih Rokatenda Yani Malhendo mengatakan telah membuka akses dengan petinju-petinju Filipina untuk mengasah kemampuan Tomy. ’’Jika melawan petinju Thailand Tomy bisa menang, saya telah mempersiapkan tempat latihan bagi Tomy di Filipina,’’ ujarnya.Yani mengungkapkan, keinginan itu akan segera terwujud. Sebab, dia telah membangun komunikasi bersama mantan pelatih Sasana Pirih asal Filipina, Mario Lumacad. ’’Saya sudah menghubungi Mario. Dia sudah menyediakan waktu untuk mengadakan latihan di sana,’’ tuturnya.

Laga Batal, Darsim Kecewa




Hasrat petinju Sasana Amphibi Sidoarjo Darsim Nanggala untuk merebut sabuk juara kelas welter Komisi Tinju Indonesia (KTI) harus tertunda. Semula Darsim dijadwalkan bertarung melawan sang juara Marko Tuhumuri pada 27 Maret mendatang di Bekasi, Banten. Tapi, pertarungan itu terpaksa dibatalkan karena pemda setempat enggan memberikan izin pertarungan.
Manajer Sasana Amphibi Edi Susilo mendapat kepastian batalnya pertarungan tersebut pada Minggu lalu (28/2). Meski kecewa, Edi berusaha akan tetap mencari pertarungan pengganti bagi petinjunya itu. Pria asal Semarang tersebut mengaku tengah membidik beberapa nama promotor yang mau mengadakan pertarungan bagi Darsim.
Menurut dia, Darsim sebenarnya sudah siap secara keseluruhan. Apalagi, persiapan untuk pertarungan itu dilakukan sejak akhir Januari lalu. ”Mau apa lagi? Yang jelas, saat ini kami tetap membesarkan hati walau pertarungan batal diadakan,” kata pria berusia 38 tahun tersebut.

Darsim tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Dia berencana membalas dendam kepada Marko yang telah merebut gelar juara welter KTI dari dirinya pada Juli lalu. Pada pertarungan perebutan gelar itu, dia dinyatakan kalah angka oleh petinju asal Maluku tersebut.
Di sisi lain, petinju Sasana Amphibi lainnya, Bori Bombadir, berencana melakukan pertarungan perbaikan peringkat KTI di kelas bantam. Bori sementara ini berada di peringkat kesebelas. Dia akan menantang petinju peringkat kedelapan, Syamsul Arif. Rencananya pertarungan tersebut dihelat di Cilacap, Jawa Tengah, 6 Maret mendatang.
Karena itu, sejak dua bulan lalu, Bori berlatih intensif di bawah arahan pelatih Amphibi Benedictus. Latihan ditingkatkan menjadi tiga kali sehari. Yakni, pagi, siang, dan sore. Dalam minggu ini, Bori difokuskan untuk memperbaiki speed dan kekuatan pukulan. Sementara itu, Sasana Amphibi berencana mengirim tiga petinju ke Kejurkab Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sidoarjo pada Maret ini. Seorang di antara tiga petinju itu bahkan masih duduk di bangku sekolah. ”Saya harap, mereka mampu mengharumkan nama Amphibi di kejurkab besok,” ujar Edi.

13 Februari 2010

Sofyan Efendi Pilih Tantang Juara OPBF



Petinju Sofyan Efendi memilih bertanding ke luar negeri ketimbang bertanding di dalam negeri. Petinju Sasana Pirih Surabaya itu akan naik ring dalam kejuaraan Oriental and Pacific Boxing Federation (OPBF) di Jepang pada 16 Maret mendatang.
’’Sudah ada kontraknya. Sofyan siap berangkat untuk merebut gelar di sana (Jepang, Red),’’ kata pelatih Pirih Mudafar Danu kemarin (12/2). Dalam pertandingan tersebut, Sofyan menantang juara kelas terbang junior 49 kilogram versi OPBF, Katsuhiko Iezumi. ’’Saya sudah mempersiapkan Sofyan untuk bisa bertarung semaksimal mungkin dalam 12 ronde,’’ jelasnya.
Dia optimistis, Sofyan mampu meraih hasil maksimal dalam kejuaraan tersebut. ’’Ini kali keenam Sofyan menjajal tinju internasional. Meski belum pernah menang, saya yakin, dia jauh lebih berpengalaman dan tidak lagi gugup di panggung,’’ paparnya.
Selama bertanding di luar negeri, Sofyan belum pernah menang. Dia menuai hasil draw sekali saat melawan Steve Dimaisip di Filipina (13/10/06) dan kalah TKO pada ronde keempat saat menghadapi Bert Batawang di Filipina (24/2/07). Dalam empat pertandingan lainnya, dia kalah angka.
’’Saya tahu karakter pertarungan petinju Jepang. Mereka hanya panas pada ronde-ronde awal, tapi melempem di akhir pertandingan,’’ ujar Mudafar. ’’Karena itu, dalam kejuaraan tersebut, Sofyan saya sarankan untuk bertahan pada ronde awal dan menyerang di akhir ronde,’’ imbuhnya.
Dia juga menyatakan, turunnya Sofyan dalam kejuaraan itu membuat mereka terpaksa membatalkan pertandingannya lawan Heri Amol yang akan berlangsung pada awal Maret. ’’Pertandingan lawan Heri ditunda dulu. Kami coba lebih berkonsentrasi untuk pertandingan Sofyan di Jepang,’’ jelasnya.
Sofyan mengaku bahwa dirinya sedang berada dalam kondisi prima. ’’Ini bukan hal baru bagi saya. Tapi, saya berharap, dalam kesempatan ini, keberuntungan bisa berpihak kepada saya,’’ ungkapnya.

12 Februari 2010

Roy Muchlis Hadapi Dua Pilihan Kejuaraan Dunia



Juara WBA Asia (PABA) dan WBC Internasional kelas Ringan Jr 58.9 kg, Roy Mukhlis, direncanakan akan menghadapi dua alternatif kejuaraan dunia dalam waktu dekat.
Pada 9 Maret 2009, manajemen Roy mendapat tawaran dari promoter Watanabe (Jepang) untuk memanggungkan Roy untuk menantang Juara WBA, Takashi Uchiyama (Jepang) di Tokyo pada pertengahan Mei mendatang. Namun pada 10 Februari, suatu berita mengejutkan datang dari WBC dimana secara resmi mengumumkan bahwa gelar WBC kelas Ringan Jr 58.9 kg dinyatakan lowong. Hal ini dikarenakan Juara sebelumnya Humberto Soto (Meksiko) naik kelas dan akan memperebutkan gelar WBC kelas ringan 61,2 kg dalam waktu dekat.
Kondisi ini merupakan kesempatan berharga bagi Roy Mukhlis untuk merebut gelar WBC dunia yang lowong tersebut di Indonesia . Apabila dapat diselenggarakan di Indonesia tentunya kans Roy untuk menjadi juara dunia makin besar. Tampil di depan public sendiri, secara psikologis akan sangat memotivasi dalam merengkuh kemenangan. Pun penyelenggara (promotor) dapat menyeleksi lawan berdasarkan peringkat sepuluh besar WBC. Saat ini Roy Mukhlis menempati ranking dunia di tiga badan tinju dunia, yaitu : ranking 4 WBC, 6 WBA dan 6 WBO.
Terkait dengan hal tersebut tim Roy saat ini sedang menjajaki kemungkinan penghimpunan dana bagi pertandingan WBC dunia tersebut oleh sponsor, jika digelar di Indonesia . Apabila penghimpunan dana tidak signifikan tentunya tawaran dari Jepang untuk kejuaraan WBA yang menjadi pilihan.

29 Januari 2010

Tomy Juara Ad Interim WBO Aspac


Tommy Seran sukses membukukan prestasi internasional. Petinju Rokatenda BC Sidoarjo itu Rabu malam lalu (27/1) sukses merebut sabuk juara kelas terbang junior (49 kg) WBO Asia Pasifik ad interim setelah menang TKO pada ronde kedelapan atas petinju Thailand Liempetch Sor Veerapol di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Itu adalah kali pertama Tommy memenangi duel perebutan gelar internasional. Tommy sebelumnya hanya menjadi jago kandang dengan sukses mempertahankan empat kali gelar juara nasional versi KTI.
Sejak awal pertarungan, Tommy yang menargetkan KO ronde keempat terus melakukan tekanan. Beberapa kali kombinasi pukulannya menyulitkan juara nasional Thailand tersebut. Pukulan straight yang dipadu dengan hook mampu membuat Veerapol harus berhitung untuk menyerang. Berbekal pengalaman sebagai atlet Thai boxing, Veerapol cukup tangguh saat menerima pukulan.
”Saya sempat ragu untuk maju karena tertahan pukulan yang keras. Apalagi, dia tahan pukul,” terang Tommy setelah pertandingan.
Pada ronde kedelapan Tommy aktif menyerang dan menganvaskan Veerapol. Tetapi, petinju 21 tahun itu terselamatkan bunyi bel dan terhindar dari kekalahan dini. Pada ronde kesembilan, serangan frontal Tommy membuat Veerapol harus mencium kanvas tiga kali. Itu membuat wasit Rocky Joe menghentikan pertarungan dan menyatakan bahwa Tommy menang TKO.
”Tommy sempat ragu pada ronde ketiga. Dia tampil buruk dan membuat lawan mampu mengendalikan pertarungan. Itu yang membuat saya cemas,” kata pelatih Rokatenda BC Yani Malhendo.
Apalagi, serangan yang dilancarkan Veerapol diarahkan ke perut Tommy. ”Saya tahu lawan ngotot ingin menang KO. Itu sebabnya, serangannya frontal pada ronde-ronde awal,” imbuh Yani.Selain menguasai gelar WBO Asia Pasifik, kemenangan itu membuat Tommy masuk dalam daftar penantang juara dunia WBO. Dia kini nangkring di urutan ke-15 penantang. Jika bisa memperbaiki peringkat, di kemudian hari dia bisa mendapatkan peluang bertarung dengan juara dunia.

12 Januari 2010

Rintis Duel Part Four Sofyan v Amol

Duel part IV Sofyan Efendi dengan Heri Amol kemarin (11/1) diumumkan Sasana Pirih. Sasana yang membina Sofyan itu sudah siap menggelar tanding revans tersebut di Kota Pahlawan pada Maret mendatang. Sofyan akan berupaya merebut gelar kelas terbang mini (47,6 kg) versi Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) yang kini digenggam Amol. ”Kemungkinan besar, pertarungan itu akan kami geber di Surabaya. Meskipun banyak rekan tinju nasional yang menginginkan pertarungan itu dilaksanakan di Jakarta,” jelas Manajer Sasana Pirih Eric Pirih kemarin.Dalam pertarungan tersebut, lanjut Eric, Sofyan diharapkan mampu mewujudkan ambisinya untuk merebut gelar itu dari Amol yang berstatus juara bertahan. ”Saya yakin Sofyan mampu memenuhi ambisinya. Apalagi, hasil pertarungan mereka di Jakarta November lalu penuh dengan kontroversi,” ucap Eric.Ya, dalam pertarungan ketiga pada 21 November 2009 itu, meskipun sudah bertarung dengan maksimal dan pukulannya banyak mengenai wajah lawan, Sofyan tetap dinyatakan kalah. Dalam laga yang berlangsung sepuluh ronde tersebut, tiga hakim juri memberikan nilai kemenangan kepada Amol. Hakim A dan B memberikan nilai sama, 96-95. Sedangkan hakim C memberikan nilai 96-94.Amol pun dinyatakan menang angka mutlak. Dengan demikian, sabuk juara nasional kelas terbang mini ATI kembali menjadi milik petinju kelahiran Kefa, Nusa Tenggara Timur, 18 September 1982, itu.

02 Januari 2010

Rokatenda Persilakan Bases Tinggalkan Sasana

Julio de la Bases (kanan) memukul Sogol
dalam duel di Arhanudse (8/8 09). Ft: Kholili Indro

Kebiasan keluar masuk sasana mengancam karir petinju gaek Julio de la Bases di Sasana Rokatenda, Sidoarjo. Akibat tindakannya yang tidak setia itu, Manajemen Rokatenda tidak mau menerima Bases lagi sebagai petinju.
Hal tersebut ditegaskan pelatih di Sasana Rokatenda, Yani Malhendo. ’’Jujur saja, saya juga marah. Kok bisa-bisanya, promotor sekelas Damianus Wera (manajer Rokatenda, Red) dipermainkan Bases,’’ ujar Yani kemarin (1/1). Sebelumnya, Bases mengatakan bahwa kepergiannya dari Rokatenda akibat hubungannya dengan Yani yang tidak lagi harmonis.
Yani menambahkan, karena Bases sudah empat kali keluar masuk Rokatenda, dirinya harus mengambil langkah tegas. ’’Kami harus menjaga kehormatan tinju agar derajatnya tidak diinjak-injak,’’ jelas pelatih yang saat ini sedang mempersiapkan lima petinjunya untuk bertarung di Bali pada 27 Januari mendatang tersebut.
Menurut Yani, Bases seharusnya sadar, siapa yang menangani dia sehingga bisa mendapat status juara nasional. ’’Dia itu kan 15 tahun latihan tanpa juara. Baru di tangan saya, dia bisa menang. Tapi, sudah juara kok jadi macam-macam,’’ tutur Yani.
Nah, salah satu alasan yang membuat Rokatenda tidak menerima Bases terkait dengan ketidakdisiplinannya di Sasana Rokatenda. ’’Sasana ini tempat latihan para laki-laki, bukan penginapan. Tapi, kenapa dia harus membawa anak dan istrinya kemari (Rokatenda, Red),’’ keluh Yani.
Saat ini, menurut Yani, pihak manajemen telah menyediakan surat keluar bagi Bases. ’’Biarlah dia berkarir di tempat lain. Itu kalau ada yang mau menerima dia,’’ ujarnya.
Sementara itu, pelatih Sasana Inra Anis Roga menyatakan pernah menyarankan Bases untuk kembali berlatih di Rokatenda. ’’Dia sepertinya mulai malu. Itu setelah kedatangannya di Rokatenda tidak digubris oleh Yani,’’ ungkap Anis.Menurut dia, kalau Rokatenda tidak lagi membutuhkan Bases, sebaiknya segera ada kejelasan. ’’Kasihan, karirnya di dunia tinju masih panjang. Kalau tidak butuh, sebaiknya surat keluar itu segera diberikan,’’ ucap Anis.