21 September 2010

Anis Menghilang, Inra BC Kelimpungan


Anis Roga (kanan)mengarahkan petinjunya Jakob Ton (ft: Kholili Indro)
--------------
Konsistensi Indonesia Raya Boxing Camp (Inra BC) Surabaya dalam pembinaan tinju perlu dipertanyakan. Sebab, sudah sepekan ini aktivitas latihan di sasana tersebut tidak lagi berjalan seperti biasa.
Salah satu sumber di internal sasana tersebut mengatakan bahwa Inra BC saat ini sedang menghadapi masalah pelik. Itu terjadi setelah Anis Roga, pelatih tinju Inra BC, menghilang tanpa alasan yang jelas.
’’Yang pasti, semangat anak-anak untuk berlatih masih tinggi. Tapi, mau bagaimana lagi, pelatih saja tidak ada di tempat,’’ ungkap sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Anis Roga dikabarkan menikah untuk kali kedua. Akibatnya, mantan juara kelas terbang junior IBF Intercontinental itu tidak pernah nongol di sasana tempat Julio De la Basez dkk berlatih.
’’Kami tahu itu (nikah lagi, Red) adalah urusan pribadi Bang Anis. Tapi, janganlah meninggalkan sasana. Anak-anak yang menjadi korban. Karir bertinju mereka masih panjang,” lanjut dia.
Selama ini program latihan Inra BC ditangani langsung oleh pelatih yang bernama lengkap Stanislaus Koskarani Roga itu. Terakhir, Anis beserta manajer Inra BC mengadakan kejuaraan Inra Super Fight I April lalu.
Terhentinya program latihan di Inra BC itu juga diakui oleh Julio De la Basez. Petinju gaek tersebut mengatakan, sudah sepekan ini dirinya beserta tiga petinju lainnya tidak lagi berlatih di Inra BC yang beralamat di Simolawang, Surabaya. ’’Kami tidak mau berlatih lagi di Simolawang,’’ tegas Basez.
Manajer Sasana Inra Mikdon Neddy Tanaem mengungkapkan, kondisi petinju binaan Inra BC kurang terkontrol. ’’Harapan besar kami ada di Pak Anis. Tapi, kalau sudah begitu, mau bagaimana lagi. Saya sendiri juga sibuk dengan pekerjaan saya. Jadi, tidak punya waktu banyak untuk mengontrol petinju secara langsung,’’ tutur Neddy.
Kendati begitu, Neddy mengatakan sudah menjadikan rumahnya di daerah Pondok Maritim sebagai tempat latihan sementara Basez dkk. ’’Saya juga akan berusaha dengan sisa-sisa tenaga ini untuk mengorbitkan petinju Inra ke kejuaraan nasional di NTT Oktober mendatang,’’ harap Neddy.
Saat ini Inra BC hanya memiliki empat petinju, yaitu Julio De la Basez, Jakob Ton, Wilson Oe Un, dan John Bejawa. Sementara itu, Frans Jeksen, salah seorang petinju Inra lainnya, lebih dahulu hengkang ke Rokatenda BC.

Rober Coba Bakal Go International




Kejuaraan tinju internasional WBO Asia Pasifik (Aspak)yang digagas promotor Damianus Wera di Kupang berakhir Sabtu (18/9). Dalam kejuaraan tersebut, Rokatenda Boxing Camp (BC) Sidoarjo menuai hasil bagus.
Empat di antara lima petinju Rokatenda yang diturunkan dalam even tersebut berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Hanya Bayu Palue yang gagal dalam even itu. Dia kalah angka oleh Dicky Amitran (Gema Tinju Trisakti, Jakarta) di kelas bantam junior (52,2 kg).
Ya, selain Tomy Seran yang menang angka atas Jason Rotani (Filipina) di kelas terbang junior (48,9 kg) WBO Aspac, Erwin Palue (Rokantenda BC) menang angka atas Jeremy Sapulete (Binong Lippo Cikarang) di kelas terbang junior (49 kg) delapan ronde. Frans Jecksen Palue (Rokatenda BC) juga sukses menang angka atas Jack Timur (Semen Gresik, Tuban) di kelas terbang (50,8 kg).
Dalam perkembangan yang sama, Robert Kopa pun meraih hasil bagus. Petinju binaan Rokatenda BC itu berhasil menaklukkan juara nasional kelas bulu (57,1 kg) versi ATI Kirno Armase (Sasana Kross, Malang) dalam pertarungan sepuluh ronde perebutan Sabuk Juara Gubernur Provinsi NTT.
Dalam kejuaraan tersebut, Robert menang angka mutlak. Juara ad interim nasional kelas bulu itu juga sempat menjatuhkan Kirno di ronde kedelapan. ’’Robert menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Dia pantas meniti karir tinju internasional,’’ jelas Yani Malhendo, pelatih tinju Rokatenda BC.
Ya, kemenangan Robert itu sekaligus membuka peluang bagi dirinya untuk merasakan atmosfer tinju internasional. Sebab, Damianus Wera (promotor sekaligus pemilik tinju Rokatenda BC) telah mengagendakan Robert untuk menjajal kekuatannya dalam kejuaraan tinju internasional WBO Aspac.
’’Ini sebagai motivasi atas kemenangan dia dalam pertandingan kemarin (18/9). Sebenarnya, kesempatan ini bukan hanya saya berikan kepada petinju asal Rokatenda. Sebab, kalau saat itu Kirno (Kirno Armase, Red) yang menang, maka kesempatan yang sama akan kami berikan kepada dia,’’ jelas Damianus.
Menurut rencana, panggung kejuaraan internasional bagi Robert itu diadakan pada Januari tahun depan. ’’Sekaligus sebagai perayaan ulang tahun berdirinya Rokatenda BC dan hari kelahiran sang promotor (Damianus, Red),’’ tambah Yani.

20 September 2010

Menang, Kans Tomy Tantang Segura

Jalan Tomy Seran untuk menjadi juara dunia terbuka. Itu terjadi setelah dia berhasil mempertahankan gelar kelas terbang junior (48,9 kg) WBO Asia Pasifik Sabtu malam (18/9). Dengan kesuksesan itu, dia menduduki peringkat penantang ketujuh WBO. Rencananya, awal tahun depan dia menantang juara dunia kelas terbang WBO Giovanni Segura (Meksiko).
’’Itu (menantang Segura) sudah menjadi rencana awal Pak Dami (Damianus Wera, promotor Tomy, Red). Sebab, sudah tiga kali ini Tomy berhasil mempertahankan gelarnya dalam kejuaraan internasional,’’ ungkap Yani Malhendo, pelatih Rokatenda BC, kemarin (19/9).
Menurut dia, rencananya pertarungan antara Tomy dan Segura dilaksanakan pada awal tahun depan. ’’Mungkin diselenggarakan di Surabaya sekitar Januari. Tapi, bisa juga pertandingan itu berlangsung di Kupang. Sebab, animo tinju masyarakat di sana cukup besar,’’ jelasnya.
Tomy memang mempertahankan gelarnya di Kupang, NTT, yang merupakan daerah asalnya. Dia mengalahkan Jason Rotoni dari Filipina.
’’Kemenangan itu adalah hasil kerja keras Tomy. Semua orang tahu bahwa Filipina terkenal dengan petinju-petinju hebat. Namun, saya salut dengan Tomy. Dia mampu konsisten dan disiplin menjaga ritme bertinjunya. Itu membuat dia terlihat lebih dominan,’’ ulas Yani.
Tomy menang angka mutlak dalam duel itu. Hakim A Hendra Julio, hakim B Hadi Damiri, serta hakim C Hamid Arif masing-masing memberikan nilai 116-112 untuk kemenangan Tomy.
Sayang, meski menang, Tomy gagal membuktikan ambisinya untuk menganvaskan lawannya. Ya, sehari sebelum pertandingan, Tomy sesumbar untuk tidak berlama-lama di atas ring dengan berencana memukul jatuh Jason pada ronde keempat.
Kendati begitu, dalam pertarungan yang berlangsung 12 ronde tersebut, Tomy tampil menggebrak sejak ronde pertama. Dia terlihat superior saat melancarkan kombinasi uppercut dan straight ke wajah Jason. Dengan modal postur tubuh yang lebih tinggi, jangkauan pukulan Tomy lebih unggul daripada sang lawan.
Puncaknya terjadi pada ronde ketujuh, Jason terlihat limbung setelah uppercut Tomy mendarat dengan sempurna di rahangnya. Melihat lawan dalam posisi lemah, tanpa pikir panjang Tomy segera melancarkan serangan sporadis dengan gerakan cepat ke wajah lawan.
Jason baru menemukan ritme kembali sejak ronde ke-9 sampai ke-12. Dengan sisa-sisa stamina yang dimiliki, Jason aktif melancarkan serangan balik.
Dengan hasil tersebut, Tomy membukukan 19 kali menang, sekali kalah, dan sekali seri. Karena menduduki peringkat ketujuh WBO, peluangnya untuk menantang juara dunia semakin besar.

17 September 2010

Tomy Siap Gebuk Jason di Kupang





Juara tinju Asia Pasifik WBO kelas terbang junior (48,9 kg) Tomy Seran bakal bertarung dengan petinju Filipina Jason Rotani Sabtu ini (18/9) di Kupang. Petinju dari Sasana Rokatenda, Sidoarjo, itu berada di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut sejak Minggu lalu (12/9).
Dia memang memilih datang lebih awal ke venue pertarungan. Tujuannya, petinju yang memiliki upper cut mematikan itu lebih lama beradaptasi dengan cuaca di sana. Cuaca Kupang memang cukup panas. Selain itu, daerah Kupang gersang.
”Kami tidak mau mengambil risiko dengan hal-hal seperti itu (cuaca, Red). Meski terlihat sepele, itu sangat memengaruhi kondisi para petinju. Maka, kami pertimbangkan datang ke sini,” jelas dia. Begitu tiba di Kupang, Tomy langsung berlatih.
Selain dia, petinju lain yang akan naik ring adalah Izaac Junior dari Sasana Demokrat BC. Dia bakal melawan petinju Filipina Elmer Fransisco dalam perebutan gelar kelas bantam junior (52,2 kg).
Promotor pertandingan Damianus Wera menambahkan, kejuaraan itu juga akan mempertandingkan petinju Gema Trisakti Heri Amol dengan petinju Filipina lain Mating Kilakil, di kelas terbang mini (47,6 kg). Jumat (17/9) para petinju menjalani agenda timbang badan.