13 Oktober 2008

Kemenangan Gemilang Robert Kopa


Robert Kopa memenuhi ambisinya. Petinju andalan Sasana Rokatenda, Sidoarjo tersebut berhasil merebut sabuk emas Rokatenda. Itu setelah dia mengalahkan Heru Arema (Decross BC Malang) dalam laga utama Rokatenda Fight kelas bulu 57,1 kg delapan ronde di halaman TVRI Surabaya tadi malam (11/10).
Robert menang mutlak. Tiga wasit, yakni A. Budi Agus Sarwono (Asal Surabaya) Sumaryono (Sidoarjo) serta Dhawam Ali (Jember) memutuskan memberikan kemenangan kepada Robert. Budi dan Sumaryono memberikan nilai 77-75. Sementara, Dhawam Ali memberikan skor 76-75 untuk Robert Kopa.
’’Saya memang tidak membidik kemenangan TKO. Yang penting adalah menang. Saya bersyukur. Ini semua atas dukungan teman-teman dan Pak Yani (Malhendo, pelatih, Red),” kata Robert setelah pertandingan.
Hasil yang sama juga diraih petinju Rokatenda lainnya, Marco Azzuri. Dia terlalu tangguh bagi Kohako (Tripon BC Tulungagung) dalam duel enam ronde di kelas terbang junior 49 kg.
Tidak tanggung-tanggung, dalam laga yang disaksikan 500an penonton tersebut, petinju 24 tahun itu menang TKO atas Kohako. Marco sukses menganvaskan Kohako pada ronde keempat dari enam ronde yang direncanakan.
Sejak awal, Marco memang langsung tampil menggebrak. Dia seperti tidak ingin memberikan kesempatan pada Kjohako untuk mengembangkan permainan. Banyak pukulannya yang tepat sasaran.
Buntutnya, pada ronde keempat menit kedua detik ketiga, pelipis kiri Kohako lebam. Dia pun harus menerima perawatan dokter. Setelah diperiksa, dokter memutuskan Kohako tidak layak untuk melanjutkan pertandingan.
Sukses Marco diikuti Philipus. Petinju andalan Sasana Brigade 3234 tersebut berhasil mengandaskan Waetteker di kelas bulu 57,1 kg enam ronde. Dua juri yakni, Sumaryono serta Dhawam Ali sama-sama memberikan nilai 58-56 untuk kemenangan Philipus. Sementara, satu wasit lain, yakni Bambang Subagyo (Gresik) memberikan kemenangan kepada Waetekker dengan nilai 58-56.
Seakan tidak mau kalah dengan kesuksesan dua petinju tersebut, Suryana pun memetik kemenangan. Petinju asal Sasana BSBC Banjarnegara itu menang angka atas Edy Monod (Sasana Jaguar, Malang) di kelas terbang junior 49 kg delapan ronde. Wasit A. Budi Agus Suwono dan ST. Maryono (Sidoarjo) memberikan kemenangan bagi Suryana dengan nilai 77-75. Sementara Bambang Subagyo memenangkan Edy Monod dengan skor 77-75.
Sementara, hingga berita ini ditulis, masih berlangsung dua pertandingan antara Iwan Key (Rokatenda) versus Frans (Guyup Rukun BC Tulungagung) di kelas terbang junior 49 kg delapan ronde, serta Julio De La Basez (Rokatenda) kontra Effendi (SS BC Banjarnegara) dalam kelas bulu 57,1 kg delapan ronde.

Janji Hamid Untuk Tinju Pro Jatim



Komisi Tinju Indonesia (KTI) Jawa Timur memulai era baru saat Abdul Hamid terpilih sebagai ketua umum anyar. Beberapa program kerja telah dia canangkan dalam masa lima tahun kepengurusannya (2008–2013).
Agenda pertamanya adalah kembali menyelenggarakan pertandingan tinju profesional di Jawa Timur. Sasarannya, pembibitan atlet tinju profesional di Jawa Timur. ”Para petinju amatir memerlukan wadah untuk menuju profesional. Maka, kami akan menjadi mediator,” kata Hamid yang ditemui saat menghadiri perebutan sabuk emas Rokatenda di halaman TVRI Jawa Timur pada Sabtu lalu (11/10).
Selain itu, maraknya pertandingan yang digelar membuat seorang petinju profesional bisa mendapat nilai untuk memperbaiki peringkat daerah maupun nasional. Menurut dia, di Jawa Timur sebetulnya terdapat beberapa petinju potensial untuk berprestasi di tingkat nasional. ”Tapi, mereka tidak mempunyai peringkat nasional karena jarang bertarung,” ucap Hamid.
Hal kedua yang akan dilakukan adalah merangkul beberapa promotor untuk mengadakan pertandingan tinju. Menurut dia, peran promotor sangat penting dalam dunia tinju profesional. Dia berharap agar para promotor dapat mengali dana dengan mengandeng sponsor untuk menghelat tinju profesional.
Dia optimistis dapat mengairahkan kembali olahraga tinju profesional yang ”mati suri” selama beberapa tahun ini. Optimisme itu disampaikan setelah menghadiri dua even tinju profesional di Jember (Agustus lalu) dan Surabaya (11/10).
”Saya gembira karena antusias penonton luar biasa,” tutur Hamid. Saat menghadiri sabuk emas Rokatenda di halaman TVRI, lebih dari 500 penonton hadir. Padahal, menurut Jani Yosoef, pelaksana tugas (plt) kepala stasiun TVRI, laga serupa terakhir dihelat pada 2002. ”Animo masyarakat cukup baik. Mungkin, masyarakat rindu menyaksikan pertandingan tinju seperti dulu,” ujar pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua KTI tersebut.
Untuk itu, KTI kepengurusan yang baru akan berusaha mengadakan pertandingan tinju secara berkala. ”Kami berencana menggelar secara rutin satu bulan sekali atau paling tidak sekali dalam dua bulan,” tuturnya.

10 Oktober 2008

Malam Ini, Rokatenda Fight Guncang Jatim


Duel Robert Kopa (Sasana Rokatenda Sidoarjo) versus Heru Arema (Decross BC Malang) paling ditunggu dalam Rokatenda Fight di TVRI Surabaya malam ini. Meskipun tidak mengetahui persis kekuatan Heru, Robert pernah melihat sekilas ketika lawannya bertarung di Malang beberapa waktu lalu. Robert mengatakan ingin memenangi pertarungan perebutan sabuk emas Rokatenda kelas bulu 57,1 kg delapan ronde tersebut.
”Tapi, saya tidak berani memprediksi KO atau cukup dengan angka. Saya akan lihat di atas ring nanti,” kata Robert di sela-sela timbang badan kemarin (10/10).
Hal yang sama dikatakan oleh Yani Malhendo, pelatih Sasana Rokatenda. Menurut dia, yang terpenting adalah memenangi pertandingan, bukan KO ataupun TKO. Pelatih asal Bima, NTB, tersebut beralasan belum mengetahui permainan Heru. Karena itu, dia belum bisa menentukan strategi yang akan diterapkan.
”Untuk awal laga, Robert akan saya arahkan dengan strategi seperti yang selama ini saya beri. Strategi nanti saya ubah. Tergantung bagaimana keadaan saat pertandingan,” papar Yani.
Jika berhasil membukukan kemenangan, Robert berharap dapat menembus pentas tinju nasional. Hingga kini, dia belum memiliki peringkat untuk menantang jawara-jawara nasional. ”Karena itu, saya menginginkan kemenangan agar saya bisa menatap kejuaraan nasional,” ujar petinju 23 tahun tersebut.
Selain partai itu, Rokatenda Fight akan mengagendakan lima laga lain. Di antaranya, duel petinju kawakan Jatim Julio De la Basez (Sasana Rokatenda) versus Effendi (SS BC Banjarnegara) di kelas bulu 57,1 kg delapan ronde. Bagi Basez, laga tersebut adalah comeback-nya setelah dua tahun menghilang dari olahraga adu jotos tersebut.
”Dia sudah siap menghadapi pertarungan itu. Naluri bertarungnya juga sudah kembali. Bagaimanapun, dia adalah mantan juara nasional. Tentu, dia sudah punya dasar-dasar bertinju,” tegas Yani.
Susunan Partai Sabuk Emas Rokatenda
1. Kelas terbang jr 49 kg, Marco Azzuri (Rokatenda BC/ Surabaya) v Kjohako (Tripon BC Tulungagung) 6 ronde
2. Kelas bulu 57,1 kg, Philipus (Brigade 3234) v Waetteker (Kossro BC/ Blitar) 6 ronde
3. Kelas terbang jr 49 kg, Iwan Key (Rokatenda BC/ Surabaya) v Frans (Guyub Rukun BC Tulungagung) 8 ronde
4. Kelas bulu 57,1 kg, Robert Kopa (Rokatenda BC/ Surabaya) v Heru Arema (Decross BC/ Malang) 8 ronde (perebutan Sabuk Emas Rokatenda)
5. Kelas terbang jr 49 kg, Edy Monod (Jaguar BC Malang) v Suryana (SS BC/ Banjarnegara) 8 ronde
6. Kelas bulu 57,1 kg, Juli De la Basez (Rokatenda BC/ Surabaya) v Effendi (SS BC Banjarnegara) 8 ronde