24 Maret 2009
Dua Tawaran Kontrak Bingungkan Rahman
Muhammad Rahman sedang bingung. Penyebabnya, kemarin (23/3), di tangannya ada dua kontrak tawaran pertarungan yang menuntut untuk segera dipilih. Sulitnya, mantan juara dunia kelas terbang mini IBF tersebut sudah memberikan kesepakatan lisan kepada salah satu pihak.
Surat kontrak pertama diterima dari promotor Filipina. Dia menjadwalkan Rahman bertarung merebut gelar kelas terbang mini versi WBC Intenational yang lowong. Petinjuk berjuluk The Predator itu akan dihadapkan petinju tuan rumah, Denver Cuelo, di Araneta Coliseum, Quenzon City, Metro Manila, 19 April mendatang.
Surat kontrak lainnya diterima kubu Rahman dari promotor asal Thailand yang mengagendakan pertarungan perebutan gelar dunia versi WBC. Pertarungan Rahman melawan juara bertahan Oleydong Sithsanerchai (Thailand) dijadwalkan berlangsung 1 Mei mendatang di Bangkok.
Manajer Rahman, Martinez Dos Santos, mengaku bingung menentukan pilihan di antara dua kontrak itu. Meski begitu, Martinez cenderung memilih Rahman bertarung melawan juara dunia versi WBC, Oleydong Sithasanerchai. ”Terus terang, kalau diminta memilih, tentu saya akan memilih Rahman menghadapi juara dunia versi WBC. Sebab, selain jadwal pertarungannya masih cukup lama, gengsi dari pertarungan tersebut juga lebih berbobot dibanding versi WBC International,” jelasnya
Masalahnya, dia terlanjur memberikan kesepakatan secara lisan dengan promotor asal Filipina. Kok bisa? Menurut dia, surat kontrak pertarungan Rahman dari promotor Filipina sampai ke tangannya kemarin pagi. Tapi, pihaknya belum bisa mengkonfirmasi dan meminta waktu penundaan hingga pukul 15.00. ”Jika sampai jam tiga sore (pukul 15.00) surat kontrak dari promotor Thailand belum juga diterima, mereka akan kami tinggal,” paparnya.
Nah, hingga batas waktu (deadline) pukul 15.00 tersebut, surat kontrak yang ditunggu-tunggu dari Thailand ternyata belum juga diterima. Itu yang membuat Martinez langsung menghubungi kubu Denver Cuelo (Filipina) dan menyatakan kesediaan Rahman bertarung di Filipina.
Namun, hanya berselang beberapa jam, seusai menyetujui pertarungan Rahman melawan Denver Cuelo (Filipina), tiba-tiba datang surat kontrak dari promotor Thailand. ”Surat kontrak pertarungan dari promotor Thailand tersebut baru datang jam lima sore (17.00). Padahal, dua jam sebelumnya, kami secara lisan menyetujui pertarungan Rahman melawan Denver Cuelo. Kami memang berhak memilih di antara dua kontrak yang datang hampir bersamaan itu. Tentu kami akan memilih Rahman bertarung pada kejuaraan dunia versi WBC. Pertimbangannya, itu merupakan kesempatan terbaik bagi Rahman untuk bisa meraih gelar juara dunia,” bebernya.
Namun, Martinez tidak serta merta meninggalkan promotor di Filipina. Dia tidak mau hal tersebut merusak hubungan baik yang selama ini terjalin antara petinju Indonesia dan Filipina. ”Karena itu, kami akan mencari solusi terbaik bagaimana menyampaikan permintaan maaf kepada promotor Filipina untuk membatalkan pertarungannya di Filipina nanti. Sebab, kami akan tetap memilih Rahman bertarung pada perebutan gelar juara dunia versi WBC,” katanya.
Rahman yang dihubungi secara terpisah menegaskan sangat bangga jika bisa bertarung dalam perebutan gelar juara dunia WBC. ”Ini adalah kesempatan terakhir saya untuk bisa menjadi juara dunia. Karena itu, saya setuju kalau manajer saya (Martinez) memutuskan pertarungan gelar dunia versi WBC dan membatalkan pertarungan gelar versi WBC International,” ujarnya.
Surat kontrak pertama diterima dari promotor Filipina. Dia menjadwalkan Rahman bertarung merebut gelar kelas terbang mini versi WBC Intenational yang lowong. Petinjuk berjuluk The Predator itu akan dihadapkan petinju tuan rumah, Denver Cuelo, di Araneta Coliseum, Quenzon City, Metro Manila, 19 April mendatang.
Surat kontrak lainnya diterima kubu Rahman dari promotor asal Thailand yang mengagendakan pertarungan perebutan gelar dunia versi WBC. Pertarungan Rahman melawan juara bertahan Oleydong Sithsanerchai (Thailand) dijadwalkan berlangsung 1 Mei mendatang di Bangkok.
Manajer Rahman, Martinez Dos Santos, mengaku bingung menentukan pilihan di antara dua kontrak itu. Meski begitu, Martinez cenderung memilih Rahman bertarung melawan juara dunia versi WBC, Oleydong Sithasanerchai. ”Terus terang, kalau diminta memilih, tentu saya akan memilih Rahman menghadapi juara dunia versi WBC. Sebab, selain jadwal pertarungannya masih cukup lama, gengsi dari pertarungan tersebut juga lebih berbobot dibanding versi WBC International,” jelasnya
Masalahnya, dia terlanjur memberikan kesepakatan secara lisan dengan promotor asal Filipina. Kok bisa? Menurut dia, surat kontrak pertarungan Rahman dari promotor Filipina sampai ke tangannya kemarin pagi. Tapi, pihaknya belum bisa mengkonfirmasi dan meminta waktu penundaan hingga pukul 15.00. ”Jika sampai jam tiga sore (pukul 15.00) surat kontrak dari promotor Thailand belum juga diterima, mereka akan kami tinggal,” paparnya.
Nah, hingga batas waktu (deadline) pukul 15.00 tersebut, surat kontrak yang ditunggu-tunggu dari Thailand ternyata belum juga diterima. Itu yang membuat Martinez langsung menghubungi kubu Denver Cuelo (Filipina) dan menyatakan kesediaan Rahman bertarung di Filipina.
Namun, hanya berselang beberapa jam, seusai menyetujui pertarungan Rahman melawan Denver Cuelo (Filipina), tiba-tiba datang surat kontrak dari promotor Thailand. ”Surat kontrak pertarungan dari promotor Thailand tersebut baru datang jam lima sore (17.00). Padahal, dua jam sebelumnya, kami secara lisan menyetujui pertarungan Rahman melawan Denver Cuelo. Kami memang berhak memilih di antara dua kontrak yang datang hampir bersamaan itu. Tentu kami akan memilih Rahman bertarung pada kejuaraan dunia versi WBC. Pertimbangannya, itu merupakan kesempatan terbaik bagi Rahman untuk bisa meraih gelar juara dunia,” bebernya.
Namun, Martinez tidak serta merta meninggalkan promotor di Filipina. Dia tidak mau hal tersebut merusak hubungan baik yang selama ini terjalin antara petinju Indonesia dan Filipina. ”Karena itu, kami akan mencari solusi terbaik bagaimana menyampaikan permintaan maaf kepada promotor Filipina untuk membatalkan pertarungannya di Filipina nanti. Sebab, kami akan tetap memilih Rahman bertarung pada perebutan gelar juara dunia versi WBC,” katanya.
Rahman yang dihubungi secara terpisah menegaskan sangat bangga jika bisa bertarung dalam perebutan gelar juara dunia WBC. ”Ini adalah kesempatan terakhir saya untuk bisa menjadi juara dunia. Karena itu, saya setuju kalau manajer saya (Martinez) memutuskan pertarungan gelar dunia versi WBC dan membatalkan pertarungan gelar versi WBC International,” ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar