Kemenangan Basez sekaligus membuktikan bahwa mantan juara nasional kelas terbang mini (46,7 kg) versi Komisi Tinju Indonesia (KTI) itu masih bertaji. Sebab, selain lama tak bertarung dan usianya sudah cukup lanjut (30 tahun), kali ini Basez bertarung di kelas ringan junior (58,9 kg) atau setingkat di kelas spesialisnya, bulu (57,1 kg).
Pada 11 Oktober 2008, Basez yang bertarung di kelas bulu berhasil menganvaskan Effendi (SSBC Banjarnegara, Jateng) dengan kemenangan KO di ronde ke-2 dalam pertarungan nongelar delapan ronde bertajuk ’’Rokatenda Fight’’ di halaman TVRI Surabaya.
’’Saya sudah berusaha sekuat tenaga untuk menang KO, tetapi lawan memang tangguh. Walau hanya menang angka, saya puas karena memperolehnya dengan angka mutlak,’’ tutur Basez seusai menerima pengalungan medali pemenang di Studio 5 TVRI Pusat, Senayan, Jakarta.
Pelatih Rokatenda BC Arce Unsulangi juga puas dengan kemenangan Basez. ’’Julio bisa mematikan ruang gerak Afrizal dengan mengajak bertarung jarak dekat. Strategi itu yang membuat Afrizal tak bisa berkembang,’’ kata Arce.
Seperti diprediksi sebelumnya, duel Basez melawan Afrizal terbukti lebih bermutu dibandingkan partai utama yang menyuguhkan pertarungan perebutan gelar kelas bulu junior (55,3 kg) yang lowong versi KTI antara Christian Siantury (peringkat ke-1, Ellysta BC Jakarta) melawan Antonius Tena (peringkat ke-2, Algyp BC Jakarta).
Pertarungan tersebut dimenangkan Christian Siantury dengan TKO ronde ke-9. ’’Dua partai pada pertarungan Sabtu malam itu (28/2) cukup memuaskan. Tetapi, partai tambahannya, Basez melawan Afrizal, lebih bermutu dan enak ditonton,’’ ujar promotor Syarifudin Lado.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar