29 Juli 2008
Kubu Chris John Salahkan Promotor
Kubu Chris John tidak mau dipojokkan terkait batalnya pertarungan pilihan (choice) antara juara dunia kelas Bulu (57,1 kg) versi WBA melawan Jackson Asiku dari Australia. Sebagai bentuk pembelaan, manajemen petinju berjuluk The Dragon itu langsung melakukan konferensi pers di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, kemarin (27/7).
Craig Christian, manajer sekaligus pelatih Chris John menjelaskan, banyak fakta lain yang tidak disampaikan promotor. Karena itu, dia mengundang wartawan untuk memberikan pembanding. Craig pun lantas menjelaskan mengenai latar belakang pembatalan pertarungan petinju binaannya itu.
”Kami tidak bersalah soal terjadinya hal itu. Batalnya pertandingan adalah karena promotor. Beberapa hal itu adalah soal pembayaran yang tidak sesuai dengan isi perjanjian. Kami harus mendapat 65 ribu USD tujuh hari sebelum pertandingan. Sedangkan pada 21 Juli lalu, itu tidak terjadi,” katanya.
Dengan kondisi seperti itu, lanjutnya, kemungkinan untuk membatalkan pertarungan pun mengemuka. Chris John juga sudah diberitahu dan mulai makan, sehingga berat badannya tidak masuk. ”Dengan kondisi itu membuat petinju naik turun dan tidak konsentrasi untuk pertandingan,” terang Craig.
”Hal demikian juga dialami pihak Asiku. Mereka juga merasa ada yang tidak beres. Intinya, promotor sudah melanggar isi kontrak. Karena itu kami mengirim surat pembatalan pertandingan ke presiden WBA Gilberto Mendoza,” sambung pria asal Australia itu.
Bukan hanya itu. Menurut Craig, pihaknya juga tidak datang dalam konferensi pers kedua pada Rabu (23/7) karena tidak tahu. Saat itu, Craig sudah merasa pertandingan batal. Meskipun, tidak demikian dengan pihak promotor. ”Promotor masih berpikir (pertandingan, Red) berjalan. Tourino (Tidar, co promotor) juga terus meyakinkan kami agar tetap bertanding,” urainya.
Padahal, sambung Craig, kondisi kedua petinju sudah tidak siap. Seperti tidak kehilangan akal, menurut Craig, Tourino pun menawarkan partai nongelar sehingga ketika berat badan tidak masuk tidak masalah. ”Tawaran itu diiming-imingi dengan tambahan bayaran. Bahkan pihak Asiku ditawari sebesar USD 10 ribu,” tuturnya.
Disinggung mengapa tetap mengambil uang dari promotor padahal sudah tidak ada pertarungan? Craig menjelaskan, kalau pertarungan tidak jadi, sudah menjadi hak Chris untuk tetap dapat bayaran. ”Hanya pembicaraan kami itu tidak ada perjanjian kontrak. Hanya omongan lisan,” urainya.
”Kemudian soal kenapa kami akhirnya pulang itu sebenarnya yang menyuruh adalah Tourino. Kemudian kalau bertitel nongelar, kenapa ada orang WBA. Semestinya hanya wasit Indonesia sudah cukup,” sembungnya.
Terpisah, Promotor Soeryo Goeritno yang dihubungi semalam mengaku kaget dengan pernyataan Craig. Soeryo menjelaskan, partai itu yang mengatur adalah Craig semua. ”Soal pembayaran Asiku itu kan diberikan ke Craig, tetapi kemudian oleh dia tidak dikasihkan agar bisa beralasan seperti itu,” ucapnya.
Soal pernyataan Craig bahwa pertandingan itu sebenarnya adalah nongelar, Soeryo juga menyangkal. Dia langsung menunjuk kedatangan Alan Kim dari WBA adalah bukti yang cukup. ”Kalau mereka mengatakan ada masalah, tetapi Alan Kim mengatakan terus, bagaimana?” ucapnya.
”Lagipula kalau itu berstatus nongelar, harga keduanya tidak akan sebesar itu. Paling mahal untuk Chris sebesar USD 10 ribu dan penantangnya mendapat USD 2 ribu,” sambungnya.
Seperti diberitakan, pertarungan perebutan gelar tinju kelas bulu (57,1 kg) versi WBA antara juara dunia Chris John melawan Jackson Asiku yang mestinya digelar tadi malam di Dufan, Taman Impian Jaya Ancol dibatalkan. Padahal, seluruh perangkat pertandingan sudah siap.
Craig Christian, manajer sekaligus pelatih Chris John menjelaskan, banyak fakta lain yang tidak disampaikan promotor. Karena itu, dia mengundang wartawan untuk memberikan pembanding. Craig pun lantas menjelaskan mengenai latar belakang pembatalan pertarungan petinju binaannya itu.
”Kami tidak bersalah soal terjadinya hal itu. Batalnya pertandingan adalah karena promotor. Beberapa hal itu adalah soal pembayaran yang tidak sesuai dengan isi perjanjian. Kami harus mendapat 65 ribu USD tujuh hari sebelum pertandingan. Sedangkan pada 21 Juli lalu, itu tidak terjadi,” katanya.
Dengan kondisi seperti itu, lanjutnya, kemungkinan untuk membatalkan pertarungan pun mengemuka. Chris John juga sudah diberitahu dan mulai makan, sehingga berat badannya tidak masuk. ”Dengan kondisi itu membuat petinju naik turun dan tidak konsentrasi untuk pertandingan,” terang Craig.
”Hal demikian juga dialami pihak Asiku. Mereka juga merasa ada yang tidak beres. Intinya, promotor sudah melanggar isi kontrak. Karena itu kami mengirim surat pembatalan pertandingan ke presiden WBA Gilberto Mendoza,” sambung pria asal Australia itu.
Bukan hanya itu. Menurut Craig, pihaknya juga tidak datang dalam konferensi pers kedua pada Rabu (23/7) karena tidak tahu. Saat itu, Craig sudah merasa pertandingan batal. Meskipun, tidak demikian dengan pihak promotor. ”Promotor masih berpikir (pertandingan, Red) berjalan. Tourino (Tidar, co promotor) juga terus meyakinkan kami agar tetap bertanding,” urainya.
Padahal, sambung Craig, kondisi kedua petinju sudah tidak siap. Seperti tidak kehilangan akal, menurut Craig, Tourino pun menawarkan partai nongelar sehingga ketika berat badan tidak masuk tidak masalah. ”Tawaran itu diiming-imingi dengan tambahan bayaran. Bahkan pihak Asiku ditawari sebesar USD 10 ribu,” tuturnya.
Disinggung mengapa tetap mengambil uang dari promotor padahal sudah tidak ada pertarungan? Craig menjelaskan, kalau pertarungan tidak jadi, sudah menjadi hak Chris untuk tetap dapat bayaran. ”Hanya pembicaraan kami itu tidak ada perjanjian kontrak. Hanya omongan lisan,” urainya.
”Kemudian soal kenapa kami akhirnya pulang itu sebenarnya yang menyuruh adalah Tourino. Kemudian kalau bertitel nongelar, kenapa ada orang WBA. Semestinya hanya wasit Indonesia sudah cukup,” sembungnya.
Terpisah, Promotor Soeryo Goeritno yang dihubungi semalam mengaku kaget dengan pernyataan Craig. Soeryo menjelaskan, partai itu yang mengatur adalah Craig semua. ”Soal pembayaran Asiku itu kan diberikan ke Craig, tetapi kemudian oleh dia tidak dikasihkan agar bisa beralasan seperti itu,” ucapnya.
Soal pernyataan Craig bahwa pertandingan itu sebenarnya adalah nongelar, Soeryo juga menyangkal. Dia langsung menunjuk kedatangan Alan Kim dari WBA adalah bukti yang cukup. ”Kalau mereka mengatakan ada masalah, tetapi Alan Kim mengatakan terus, bagaimana?” ucapnya.
”Lagipula kalau itu berstatus nongelar, harga keduanya tidak akan sebesar itu. Paling mahal untuk Chris sebesar USD 10 ribu dan penantangnya mendapat USD 2 ribu,” sambungnya.
Seperti diberitakan, pertarungan perebutan gelar tinju kelas bulu (57,1 kg) versi WBA antara juara dunia Chris John melawan Jackson Asiku yang mestinya digelar tadi malam di Dufan, Taman Impian Jaya Ancol dibatalkan. Padahal, seluruh perangkat pertandingan sudah siap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar