27 Juli 2008
Duel Batal , Gelar Chris John Terancam
JAKARTA - Dunia tinju profesional Indonesia tercoreng. Itu terjadi setelah rencana pertarungan pilihan (choice) juara dunia kelas Bulu (57,1 kg) versi WBA, Chris John melawan Jackson Asiku, yang seharusnya digelar nanti malam (27/7) di Dufan, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta batal terlaksana. Padahal, seluruh perangkat pertandingan, utamanya ofisial yang ditunjuk WBA, seperti supervisor, wasit, hakim, sudah siap melaksanakan tugasnya.
Pembatalan itupun dilakukan secara mendadak. Supervisor pertarungan gelar tersebut, Alan Kim dari Korea Selatan, memutuskan pertarungan gelar dibatalkan. Alasannya, supervisor yang ditunjuk WBA tersebut sudah memberikan perpanjangan waktu hingga dua jam dari jadwal yang telah ditentukan pukul 16.00 WIB untuk melakukan acara timbang badan. Perangkat timbang badan juga sudah ada di tempat.
Tetapi hingga pukul 18.00 WIB, kedua petinju tidak ada yang mencul di acara tersebut. Perpanjangan waktu dua dua jam tersebut, sesuai ketentuan peraturan pertandingan di WBA, untuk memberikan kesempatan kepada petinju yang belum masuk ke bobot ideal di kelas Bulu. Tidak jelas, apakah kedua petinju memang belum masuk ke bobot ideal, sehingga mereka tidak melakukan timbang badan.
Yang jelas, dengan tidak hadirnya kedua petinju di acara timbang badan hingga batas waktu yang telah ditentukan, supervisor WBA pun langsung memutuskan pertarungan Chris John melawan Jackson Asiku tidak bisa dilaksanakan. Namun sebelum pembatalan tersebut, ada kesepakatan untuk menunda pertarungan tersebut hingga Nopember mendatang.
Tentang penundaan inipun, Alan Kim tidak bisa memutuskan. Begitu pula apakah pembatalan pertarungan tersebut otomatis akan berakibat dicabutnya gelar Chris John. Sebab, keputusan finalnya ada di pihak WBA. ’’Semua kejadian terkait dengan pembatalan pertarungan ini akan saya laporkan ke WBA,’’ jelasnya.
Sebelum pembatalan pertarungan tersebut, Alam Kim menjelaskan bahwa gelar Chris John akan dicabut, jika satu-satunya petinju juara dunia milik Indonesia itu tidak hadir dalam acara timbang badan. Atau gelarnya juga akan dicabut jika berat badan Chris John melebihi bobot ideal. Hal itu bisa dilakukan, jika lawannya, Asiku, hadir di acara timbang badan dan berat badannya masuk dalam bobot ideal.
Yang terjadi kemarin, kedua petinju tidak ada yang hadir dalam acara tersebut. Padahal, sebelum jadwal timbang badan berakhir Chris John dan Craig Cristian, manajer yang juga pelatih Chris John, sudah hadir di gedung Belagio, di Mega Kuningan, Jakarta. Chris John mengenakan training park berwarna merah putih dan topi juga berwarna yang sama.
Craig sudah berada di lokasi timbang badan. Tetapi Chris John justru tidak bersamanya. Diduga Chris John juga punya kelebihan berat badan, sehingga tidak hadir di lokasi. Tetapi Zaenal Tayeb, pemilik sasana Mirah Silver Bali yang selama ini sering membantu Chris John, tak setuju jika ketidak hadiran Chris di acara timbang badan karena masalah over weight. ’’Saya sangat kenal Chris John. Dan, tadi saya juga sudah bertemu dia. Kondisi fisiknya tidak beda dengan dulu, pipinya sampai kelihatan kurus. Nggak mungkin dia kelebihan berat badan. Dia tidak mau timbang badan karena faktor lain,’’ tegas Zaenal.
Promotor Soeryo Goeritno mengaku sangat kecewa dengan pembatalan tersebut. Apalagi pembatalan itu dimungkinkan hilangnya sabuk juara dunia yang sudah sembilan kali dipertahankan Chris John. Sesuai ketentuan peraturan pertandingan WBA, pembatalan pertarungan bisa berakibat dicabutnya gelar juara bagi petinju bersangkutan.
Pembatalan itupun dilakukan secara mendadak. Supervisor pertarungan gelar tersebut, Alan Kim dari Korea Selatan, memutuskan pertarungan gelar dibatalkan. Alasannya, supervisor yang ditunjuk WBA tersebut sudah memberikan perpanjangan waktu hingga dua jam dari jadwal yang telah ditentukan pukul 16.00 WIB untuk melakukan acara timbang badan. Perangkat timbang badan juga sudah ada di tempat.
Tetapi hingga pukul 18.00 WIB, kedua petinju tidak ada yang mencul di acara tersebut. Perpanjangan waktu dua dua jam tersebut, sesuai ketentuan peraturan pertandingan di WBA, untuk memberikan kesempatan kepada petinju yang belum masuk ke bobot ideal di kelas Bulu. Tidak jelas, apakah kedua petinju memang belum masuk ke bobot ideal, sehingga mereka tidak melakukan timbang badan.
Yang jelas, dengan tidak hadirnya kedua petinju di acara timbang badan hingga batas waktu yang telah ditentukan, supervisor WBA pun langsung memutuskan pertarungan Chris John melawan Jackson Asiku tidak bisa dilaksanakan. Namun sebelum pembatalan tersebut, ada kesepakatan untuk menunda pertarungan tersebut hingga Nopember mendatang.
Tentang penundaan inipun, Alan Kim tidak bisa memutuskan. Begitu pula apakah pembatalan pertarungan tersebut otomatis akan berakibat dicabutnya gelar Chris John. Sebab, keputusan finalnya ada di pihak WBA. ’’Semua kejadian terkait dengan pembatalan pertarungan ini akan saya laporkan ke WBA,’’ jelasnya.
Sebelum pembatalan pertarungan tersebut, Alam Kim menjelaskan bahwa gelar Chris John akan dicabut, jika satu-satunya petinju juara dunia milik Indonesia itu tidak hadir dalam acara timbang badan. Atau gelarnya juga akan dicabut jika berat badan Chris John melebihi bobot ideal. Hal itu bisa dilakukan, jika lawannya, Asiku, hadir di acara timbang badan dan berat badannya masuk dalam bobot ideal.
Yang terjadi kemarin, kedua petinju tidak ada yang hadir dalam acara tersebut. Padahal, sebelum jadwal timbang badan berakhir Chris John dan Craig Cristian, manajer yang juga pelatih Chris John, sudah hadir di gedung Belagio, di Mega Kuningan, Jakarta. Chris John mengenakan training park berwarna merah putih dan topi juga berwarna yang sama.
Craig sudah berada di lokasi timbang badan. Tetapi Chris John justru tidak bersamanya. Diduga Chris John juga punya kelebihan berat badan, sehingga tidak hadir di lokasi. Tetapi Zaenal Tayeb, pemilik sasana Mirah Silver Bali yang selama ini sering membantu Chris John, tak setuju jika ketidak hadiran Chris di acara timbang badan karena masalah over weight. ’’Saya sangat kenal Chris John. Dan, tadi saya juga sudah bertemu dia. Kondisi fisiknya tidak beda dengan dulu, pipinya sampai kelihatan kurus. Nggak mungkin dia kelebihan berat badan. Dia tidak mau timbang badan karena faktor lain,’’ tegas Zaenal.
Promotor Soeryo Goeritno mengaku sangat kecewa dengan pembatalan tersebut. Apalagi pembatalan itu dimungkinkan hilangnya sabuk juara dunia yang sudah sembilan kali dipertahankan Chris John. Sesuai ketentuan peraturan pertandingan WBA, pembatalan pertarungan bisa berakibat dicabutnya gelar juara bagi petinju bersangkutan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar