Ambisi Sogol, petinju Sasana Majapahit Jombang, untuk menjatuhkan Julio de La Basez di ronde ketiga tidak terbukti. Dalam pertarungan di kelas ringan junior (58,9 kg) di kompleks Yon Arhanudse, Gedangan, Sidoarjo, kemarin siang (9/8), dia malah terkapar knockout (KO) di ronde ketiga.
Pukulan straight kiri Basez mengenai rahang kanan Sogol. Sengatan pukulan tersebut membuat petinju bernama asli Ahmad Syafi’i itu langsung ambruk di sudut biru, tempat pelatihnya mendukung dirinya.
Wasit Suwarno Perico memberikan sepuluh hitungan, namun Sogol tidak bisa bangkit. Dengan demikian, Basez menang KO di ronde tersebut. ”Saya akui pukulan Sogol cukup kuat. Saya sempat dibuat goyang pada ronde pertama,” kata Basez setelah pertandingan. Namun, Basez mampu menutupinya dengan kecepatan serangan balik.
Menurut Basez, cepat memanfaatkan peluang adalah strategi yang bagus untuk memenangi pertandingan kemarin. ”Saya tidak mau membuang peluang. Saat posisinya lengah, langsung saya lancarkan pukulan keras ke perutnya,” terang petinju kelahiran Buton itu.
Sogol mengakui ketangguhan Basez. Menurut dia, persiapannya sudah maksimal. Namun, Basez lebih kaya pengalaman. ”Saya akui jam terbang Basez lebih banyak daripada saya,” ucap Sogol.
Dalam laga lainnya, petinju Heldy Darwis dari Sasana Kuda Liar berhasil merebut sabuk bupati Bima setelah menang angka atas Monang dari Sasana Pirih. Kemenangan angka juga terjadi pada pertarungan Tony Arema melawan Jakob Ton dari Sasana Inra Surabaya di kelas bulu junior (55,3 kg).
Jakob menyatakan tak puas karena Tony dianggap bermain tidak fair. Karena itu, Jakob berharap bisa bertarung ulang melawan Tony. ”Saya mampu membuat dia tak berdaya di ronde-ronde terakhir. Namun, dia lebih banyak menggunakan teknik memeluk,” dalih Jakob. Tiga pertandingan itu memperebutkan sabuk H M. Abdul Salam, Danyon Arhanudse 8 Kodam V/Brawijaya, dan bupati Bima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar