Kemenangan KO petinju Sasana Rokatenda, Sidoarjo, Jatim, itu melenceng dari targetnya menang knock out pada ronde ke-3. Meski begitu, Tomy menyatakan cukup puas karena hampir sepanjang ronde mampu menguasai permainan.
Petinju kelahiran Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), 6 April 1983, tersebut menuturkan mengalami kesulitan dalam upaya menjatuhkan Dicky dengan cepat. ’’Terus terang, baru kali ini saya menghadapi petinju kidal. Saya mengalami kesulitan melontarkan pukulan, karena dia terus berlari dan menghindar dengan memanfaatkan keunggulan tinggi badan dan jangkauan tangan,’’ paparnya.
Perbedaan kondisi fisik yang dikeluhkan Tomy memang benar. Tinggi badan Tomy 164 cm, sedangkan Dicky 167 cm. Jangkauan tangan Tomy 82 cm, sedangkan lawannya 83 cm. Seringnya clinch yang dilakukan Dicky juga cukup menyulitkan Tomy untuk melontarkan pukulan.
Berulang-ulang wasit Alfonso Sihombing memberikan peringatan kepada Dicky agar tidak merangkul. Tapi, dia tetap mengulangnya. Baru pada ronde ke-7, wasit memberikan aba-aba agar nilai Dicky dikurangi.
Diuntungkan adanya pengurangan nilai yang dikumpulkan Dicky tak membuat Tomy mengendurkan serangan. Dia terus beringas memburu Dicky ke berbagai sudut ring. Itu pula yang membuat stamina Dicky terkuras. Hingga akhirnya, pada ronde ke-10 sebuah pukulan straight kanan Tomy yang cukup keras mendarat telak ke dagu Dicky. Pukulan itu membuat Dicky terjatuh.
Wasit memutuskan Dicky kalah KO, setelah pada hitungan kesepuluh petinju besutan pelatih Ibrahim itu tak mampu bangkit. Dicky baru bisa bangun untuk keluar dari ring, setelah sekitar 5 menit dirawat dokter ring. Mukanya lebam. Mata kanannya nyaris tertutup karena membengkak akibat pukulan bertubi-tubi Tomy.
Kemenangan KO tersebut langsung disambut sukacita kubu Tomy. ’’Sesuai janji saya, Tomy akan kami hadapkan ke jenjang pertandingan internasional. Dia akan menghadapi petinju Thailand dalam pertarungan gelar versi WBO Oriental. Jika tidak ada rintangan, pertarungan dilangsungkan di Lampung bulan depan,’’ kata Pelatih Rokatenda Yani Malahendo.
Namun, dia masih merahasiakan nama calon lawan Tomy. Sebab, hingga kini negosiasi soal bayaran belum mencapai kata sepakat. Tapi, jadwal pertandingan di Lampung mendatang sudah disetujui H Tomy. Dia adalah penyandang dana pertarungan tersebut. ’’Saya siap mementaskan Tomy Seran dalam pertarungan internasional di Lampung. Insya Allah, pertandingan dilangsungkan pada Agustus,’’ katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar