21 Desember 2008

Raymond Salamon, dari Bos Jalanan, Kini Jadi Bos Benaran


Cerita seputar petinju setelah gantung sarung tinju tak hanya diisi kisah memilukan. Banyak juga yang akhirnya sukses di ”kehidupan keduanya”. Raymond Salamon membuktikannya.
Saat ini, mantan petinju Sasana Sawunggaling Surabaya yang dilahirkan 20 Oktober 1970 tersebut memang bergelut dengan usaha fosil kayu. Usaha itu sangat berhasil. Produksinya mampu menembus pasar internasional seperti Prancis, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Tiongkok. Tentu saja, fulus yang mengalir ke dalam kantongnya juga deras. Padahal, usaha tersebut baru dijalani sejak 1996.
Pekerjaan itu merupakan pemberian dari T.S. Simon yang merupakan mantan manajer Raymond ketika masih aktif di dunia tinju pro. Tak ada bekal pengetahuan yang cukup saat Raymond menerima tawaran tersebut.
”Saya hanya ingin maju. Karena itu, saya harus belajar dan terus belajar. Sampai saat ini, saya juga masih perlu banyak menimba ilmu. Masih banyak yang harus saya ketahui tentang bisnis ini,” terang suami Lucia Kusumawati tersebut.
Bisnis itu tak hanya memberikan sumbangsih pada sektor ekonomi keluarganya. Usaha fosil kayu tersebut juga mengeluarkan dia dari gelapnya dunia kelam Pulau Dewata.
Sebelum bergelut dengan kayu-kayu tua tersebut, Raymond lebih dahulu bergelut dengan dunia jalanan. Narkoba dan kehidupan malam adalah hal yang sangat melekat dengannya. Semua itu bermula setelah dia bingung mencari penghidupan setelah gantung sarung tinju.
Pada saat bingung itulah dia diboyong istrinya untuk bekerja pada kakaknya yang mempunyai toko audio mobil. Sang istri pula yang berusaha membawa suaminya tersebut agar tak kembali lagi ke narkoba. Caranya, menitipkan Raymond di rumah orang tua Lucia.
”Saya bercocok tanam. Pokoknya mengolah kebun saja. Terus terang, istri saya menjadi orang pertama yang saya angkat tinggi-tinggi jika ditanya siapa yang orang yang paling berpengaruh di hidup saya,” tegas Raymond.
Itu hanya sepenggal kisah kelam Raymond. Kini, dia bisa bernapas lega dengan posisi pentingnya di perusahaan milik Simon. Ayah dari Marcall Subasa dan Raycia A.P. itu bukan lagi bos jalanan, melainkan bos sesungguhnya.
”Saya punya mimpi, suatu saat akan mempekerjakan mantan-mantan petinju yang sudah pensiun. Ini mimpi yang harus saya wujudkan,” tegasnya.

2 komentar:

Erwan Setiawan mengatakan...

Saya lost contact dengan mas Raymond. Ada di antara pembaca yang tahu atau memiliki informasi mengenai beliau?

Erwan Setiawan mengatakan...

Saya lost contact dengan mas Raymond. Ada di antara pembaca yang tahu atau memiliki informasi mengenai beliau?