29 Juni 2010
Robert Kopa Bikin Temon Kalah TKO
Robert Kopa membuktikan sesumbarnya. Petinju asal Sasana Rokatenda tersebut berhasil menang TKO (technical knockout) dalam pertarungan perebutan sabuk emas kejuraan tinju nasional Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) kelas bulu (57,1) kg di halaman TVRI Jakarta Sabtu malam lalu (26/6).
’’Saya tidak mau membuang kesempatan. Lawan mulai tidak stabil sejak ronde pertama. Tidak pikir panjang, saya langsung melancarkan serangan dengan cepat ke wajahnya,’’ungkap Robert.
Hasilnya, Robert berhasil menaklukkan Temon Cobra (Sasana Red Cobra) Bandung pada ronde kedua. Pencapaian itu lebih cepat daripada target yang direncanakan. Sebelum pertarungan, dia berkoar mampu menjatuhkan Temon pada ronde keenam.
Memang, wasit terpaksa menghentikan pertandingan pada ronde kedua setelah Temon tidak mampu memberikan perlawanan atas serangan Robert. Tapi, Robert menyatakan bahwa dia belum puas dengan pertandingan itu.
’’Sayang, pertandingan harus berakhir secepat itu. Padahal, saya belum tuntas melampiaskan seluruh teknik yang saya latih selama ini,” ucap petinju kelahiran Flores 14 April 1984 itu.
Sementara itu, Yani Malhendo, pelatih Rokatenda, mengatakan, meski baru menang, Robert tidak akan diliburkan dari jadwal latihan. Robert harus tetap berlatih untuk menghadapi kejuaraan berikutnya.
’’Kebetulan, manajemen telah menjadwalkan pertandingan berikutnya bagi dia. Jadi, saya berharap Robert tetap konsisten untuk mengikuti jadwal latihan yang telah kami programkan,’’ungkap Yani.’’Yang pasti, manajemen berusaha agar Robert bisa menyusul karir Tomy Seran dalam kejuaraan internasional,’’ sambung Yani.
’’Saya tidak mau membuang kesempatan. Lawan mulai tidak stabil sejak ronde pertama. Tidak pikir panjang, saya langsung melancarkan serangan dengan cepat ke wajahnya,’’ungkap Robert.
Hasilnya, Robert berhasil menaklukkan Temon Cobra (Sasana Red Cobra) Bandung pada ronde kedua. Pencapaian itu lebih cepat daripada target yang direncanakan. Sebelum pertarungan, dia berkoar mampu menjatuhkan Temon pada ronde keenam.
Memang, wasit terpaksa menghentikan pertandingan pada ronde kedua setelah Temon tidak mampu memberikan perlawanan atas serangan Robert. Tapi, Robert menyatakan bahwa dia belum puas dengan pertandingan itu.
’’Sayang, pertandingan harus berakhir secepat itu. Padahal, saya belum tuntas melampiaskan seluruh teknik yang saya latih selama ini,” ucap petinju kelahiran Flores 14 April 1984 itu.
Sementara itu, Yani Malhendo, pelatih Rokatenda, mengatakan, meski baru menang, Robert tidak akan diliburkan dari jadwal latihan. Robert harus tetap berlatih untuk menghadapi kejuaraan berikutnya.
’’Kebetulan, manajemen telah menjadwalkan pertandingan berikutnya bagi dia. Jadi, saya berharap Robert tetap konsisten untuk mengikuti jadwal latihan yang telah kami programkan,’’ungkap Yani.’’Yang pasti, manajemen berusaha agar Robert bisa menyusul karir Tomy Seran dalam kejuaraan internasional,’’ sambung Yani.
20 Juni 2010
Gelar Pertama Darsim Nanggala
Darsim Nanggala, petinju Sasana Amphibi Sidoarjo, meraih gelar juara pertamanya tahun ini. Sabtu malam lalu (19/6), di lapangan Armed Magelang, Darsim berhasil menganvaskan lawannya, Untung Ortega, pada ronde kedua menit kedua. Dengan hasil itu, Darsim berhasil memenangi gelar Sabuk Emas Bupati Magelang.
Kemenangan tersebut sebelumnya memang sudah diprediksi pelatih Sasana Amphibi Sidoarjo. ”Kami sudah melihat tayangan video pertarungan Untung. Jadi, kami tahu gaya bertarungnya,” kata Lato Vegas, salah seorang pelatih Amphibi. Apalagi, dari sisi pengalaman, Darsim lebih unggul.
Nah, dalam pertarungan tersebut, Darsim memang tampil mendominasi. Pada ronde pertama saja, hook kanan Darsim sempat membuat Untung limbung dan nyaris jatuh. Setelah tahu kelemahan lawan, petinju yang juga berdinas di Yonif 5 Marinir Surabaya itu terus menghujani Untung dengan pukulan keras.
Akhirnya, pada ronde kedua, sebuah uppercut kiri Darsim berhasil menohok keras rusuk kanan Untung. Petinju asal Sasana Tapaktuan Semarang itu pun jatuh dan tidak bangkit lagi. ”Ini kemenangan yang sangat emosional bagi saya. Saya menunggu empat bulan untuk pertarungan ini,” ujar Darsim kemarin (20/6). Darsim langsung menggeber latihan lagi Selasa mendatang (22/6). Bapak dua anak itu akan bertarung di kejurnas tinju Juli mendatang di Jakarta. ”Saya mengincar gelar juara di kelas welter,” tegas petinju asal Cilacap, Jawa Tengah, tersebut.
Kemenangan tersebut sebelumnya memang sudah diprediksi pelatih Sasana Amphibi Sidoarjo. ”Kami sudah melihat tayangan video pertarungan Untung. Jadi, kami tahu gaya bertarungnya,” kata Lato Vegas, salah seorang pelatih Amphibi. Apalagi, dari sisi pengalaman, Darsim lebih unggul.
Nah, dalam pertarungan tersebut, Darsim memang tampil mendominasi. Pada ronde pertama saja, hook kanan Darsim sempat membuat Untung limbung dan nyaris jatuh. Setelah tahu kelemahan lawan, petinju yang juga berdinas di Yonif 5 Marinir Surabaya itu terus menghujani Untung dengan pukulan keras.
Akhirnya, pada ronde kedua, sebuah uppercut kiri Darsim berhasil menohok keras rusuk kanan Untung. Petinju asal Sasana Tapaktuan Semarang itu pun jatuh dan tidak bangkit lagi. ”Ini kemenangan yang sangat emosional bagi saya. Saya menunggu empat bulan untuk pertarungan ini,” ujar Darsim kemarin (20/6). Darsim langsung menggeber latihan lagi Selasa mendatang (22/6). Bapak dua anak itu akan bertarung di kejurnas tinju Juli mendatang di Jakarta. ”Saya mengincar gelar juara di kelas welter,” tegas petinju asal Cilacap, Jawa Tengah, tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)