Dengan kemenangan tersebut, petinju berusia 31 tahun itu berhasil merebut sabuk emas Danpomdam V Brawijaya. Pertarungan tersebut bagi Dobrak sangat emosional. Pasalnya, Dobrak sudah tiga tahun menggantung sarung tinjunya sebelum bertanding tadi malam.
Pertarungan keduanya berlangsung sangat ketat. Dobrak yang sudah tinggi jam terbangnya mampu menyarangkan banyak pukulan ke wajah Frans Yerangga. Pada ronde ketiga, pukulan keras Dobrak mampu menjatuhkan Frans. Namun, Frans berhasil bangkit kembali dan pertarungan dilanjutkan. Frans kembali memberikan perlawanan sengit. Bahkan, pukulan Frans sempat membuat Dobrak goyah. Akhirnya pada menit kedua ronde keempat Dobrak berhasil menyudahi perlawanan Frans melalui hook kanan yang sangat keras. Frans tersungkur dan tidak mampu bangkit. Pelatihnya pun melemparkan handuk tanda menyerah.
Di sisi lain, pelatih Dobrak Arter Narong Sutikno berujar bahwa petinjunya sukses membuktikan masih yang terbaik di kelas ringan junior. Dobrak pun berkomentar bahwa Frans adalah petinju yang cukup berbahaya. ”Pukulan Frans cukup keras adan sempat membuat saya goyah,” paparnya
Dobrak memang menang pengalaman. Dalam catatan pertandingannya, Dobrak sudah 89 kali naik ring. Dari jumlah tersebut dia telah mengantongi 49 kali menang TKO, 10 kali kalah, 4 kali draw, dan 24 kali menang angka. ’’ Dengan kemenangan ini, saya semakin percaya diri untuk bisa merebut juara nasional di tahun ini,’’ janji Dobrak.
Sementara itu, Pelatih Dobrak, Narong Sutikno, mengatakan bahwa, kemenangan itu berkat perjuangan keras petinjunya. ’’Saya sering tekankan kepada dia (Dobrak, red) kalau ketangguhan petinju itu, dibuktikan di ring bukan di omongan. Dan ternyata dia bisa buktikan itu,’’ ungkapnya.
Sebelumnya, dalam partai Perebutan sabuk emas Badan Narkotika Kota Surabaya, kelas welter junior 63,5kg (8 ronde), Jacob Ton (Inra BC) berhasil membuktikan ketangguhannya di atas ring. Jacob membawa pulang sabuk emas itu, setelah menang angka atas lawannya, Joe Emon (Sumber Sari BC, Banjarnegara).
Hakim memberikan kemenangan untuk Jacob dengan skor 79-73,76-74,78-74. Sayang, kemenangan itu, tidak di ikuti oleh petinju Inra lainnya. Wilson Oe Un harus mengakui ketangguhan lawannya Ely Ray, dalam perebutan sabuk emas Inra kelas bulu 57,1kg .
Wilson kalah technical knock out (TKO) dari Ely Ray (Cakti BC Bali) pada ronde ke -4 . Dengan hasil itu, Ely Ray berhasil membawa pulang sabuk tersebut
Tidak hanya mendapat sabuk emas, Ely Ray mendapat bonus tambahan dari manajer Sasana Rokatenda Sidoarjo. Damianus Wera,, memberikan hadiah Rp 1 juta untuk kemenangan TKO Ely atas Wilson.
’’Ini bukan judi. Tapi, sekadar memberikan semangat, agar pertarungan lebih seru,’’ ujar Damianus.Selain itu, Anis Roga, pelatih Inra BC, mengatakan bahwa stamina Wilson tidak dalam kondisi on fire. Itu yang membuat dia tidak bisa melakukan perlawanan berarti dalam pertarungan tersebut. ’’Setelah timbang badan kemarin (20 April red) Wilson mengeluh sakit. Karena tidak enak sama panitia pertandingan, jadi saya tetap turunkan dia,’’ ujar Anis seusai laga pertandingan itu.