Hal tersebut ditegaskan pelatih di Sasana Rokatenda, Yani Malhendo. ’’Jujur saja, saya juga marah. Kok bisa-bisanya, promotor sekelas Damianus Wera (manajer Rokatenda, Red) dipermainkan Bases,’’ ujar Yani kemarin (1/1). Sebelumnya, Bases mengatakan bahwa kepergiannya dari Rokatenda akibat hubungannya dengan Yani yang tidak lagi harmonis.
Yani menambahkan, karena Bases sudah empat kali keluar masuk Rokatenda, dirinya harus mengambil langkah tegas. ’’Kami harus menjaga kehormatan tinju agar derajatnya tidak diinjak-injak,’’ jelas pelatih yang saat ini sedang mempersiapkan lima petinjunya untuk bertarung di Bali pada 27 Januari mendatang tersebut.
Menurut Yani, Bases seharusnya sadar, siapa yang menangani dia sehingga bisa mendapat status juara nasional. ’’Dia itu kan 15 tahun latihan tanpa juara. Baru di tangan saya, dia bisa menang. Tapi, sudah juara kok jadi macam-macam,’’ tutur Yani.
Nah, salah satu alasan yang membuat Rokatenda tidak menerima Bases terkait dengan ketidakdisiplinannya di Sasana Rokatenda. ’’Sasana ini tempat latihan para laki-laki, bukan penginapan. Tapi, kenapa dia harus membawa anak dan istrinya kemari (Rokatenda, Red),’’ keluh Yani.
Saat ini, menurut Yani, pihak manajemen telah menyediakan surat keluar bagi Bases. ’’Biarlah dia berkarir di tempat lain. Itu kalau ada yang mau menerima dia,’’ ujarnya.
Sementara itu, pelatih Sasana Inra Anis Roga menyatakan pernah menyarankan Bases untuk kembali berlatih di Rokatenda. ’’Dia sepertinya mulai malu. Itu setelah kedatangannya di Rokatenda tidak digubris oleh Yani,’’ ungkap Anis.Menurut dia, kalau Rokatenda tidak lagi membutuhkan Bases, sebaiknya segera ada kejelasan. ’’Kasihan, karirnya di dunia tinju masih panjang. Kalau tidak butuh, sebaiknya surat keluar itu segera diberikan,’’ ucap Anis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar