18 Mei 2009
Irfan Ogah Kalah Lagi di Thailand
Lawatan Irfan Ogah ke Thailand kembali berujung kekalahan. Kali ini, petinju Sasana Pirih Surabaya tersebut dipaksa mengakui ketangguhan Thanthong Kiataweesuk dalam laga non-gelar kelas bantam 53,5 kg di Bangkok, Thailand Jumat lalu (15/5).
Ogah dinyatakan kalah TKO pada ronde ketiga. Keputusan tersebut mendapat reaksi keras dari pelatih Sasana Pirih Maudafar Danu. Menurut Mudafar, keputusan menghentikan laga pada ronde ketiga salah besar.
’’Sebetulnya tidak perlu dihentikan. Sebab, Ogah tidak mengalami apa-apa,” terang Mudafar (16/5).
Lagi-lagi, kubu Sasana Pirih mengkambing hitamkan wasit sebagai biang keladi kekalahan Ogah. Menurut Mudafar, wasit yang memimpin laga tersebut tidak mampu bertugas dengan netral.’’Wasit berat sebelah. Dia terlihat sekali kalau membantu petinju tuan rumah,” kecam Mudafar.
Kekalahan tersebut menjadi kekecewaan kedua bagi Ogah. Sebab, sebelumnya, dia harus mengubur impian untuk berlaga di kejuaraan perebutan gelar juara IBF PAN Pacific kelas bantam. Penyebabnya, petinju asal Jember tersebut mengalami kelebihan berat badan sebanyak 1 kg.
’’Ya, Ogah memang overweight 1 kg. Jadi, dia tidak akan bermain di kejuaraan. Pertandingannya hanya partai biasa,” ungkap Mudafar sebelum pertandingan.
Dengan kegagalan tersebut, daftar kekalahan Ogah selama bermain di Negeri Gajah Putih semakin panjang. Dalam tiga kali lawatannya, petinju 23 tahun tersebut belum juga memetik kemenangan. Terakhir, Ogah dipermalukan Saensaknoi Ormuangklang Februari lalu. Padahal, sebelumnya, Mudafar optimistis anak asuhnya mampu memetik kemenangan. Persiapan yang panjang serta kesiapan teknik Ogah membuat optimisme Mudafar melambung.
Ogah dinyatakan kalah TKO pada ronde ketiga. Keputusan tersebut mendapat reaksi keras dari pelatih Sasana Pirih Maudafar Danu. Menurut Mudafar, keputusan menghentikan laga pada ronde ketiga salah besar.
’’Sebetulnya tidak perlu dihentikan. Sebab, Ogah tidak mengalami apa-apa,” terang Mudafar (16/5).
Lagi-lagi, kubu Sasana Pirih mengkambing hitamkan wasit sebagai biang keladi kekalahan Ogah. Menurut Mudafar, wasit yang memimpin laga tersebut tidak mampu bertugas dengan netral.’’Wasit berat sebelah. Dia terlihat sekali kalau membantu petinju tuan rumah,” kecam Mudafar.
Kekalahan tersebut menjadi kekecewaan kedua bagi Ogah. Sebab, sebelumnya, dia harus mengubur impian untuk berlaga di kejuaraan perebutan gelar juara IBF PAN Pacific kelas bantam. Penyebabnya, petinju asal Jember tersebut mengalami kelebihan berat badan sebanyak 1 kg.
’’Ya, Ogah memang overweight 1 kg. Jadi, dia tidak akan bermain di kejuaraan. Pertandingannya hanya partai biasa,” ungkap Mudafar sebelum pertandingan.
Dengan kegagalan tersebut, daftar kekalahan Ogah selama bermain di Negeri Gajah Putih semakin panjang. Dalam tiga kali lawatannya, petinju 23 tahun tersebut belum juga memetik kemenangan. Terakhir, Ogah dipermalukan Saensaknoi Ormuangklang Februari lalu. Padahal, sebelumnya, Mudafar optimistis anak asuhnya mampu memetik kemenangan. Persiapan yang panjang serta kesiapan teknik Ogah membuat optimisme Mudafar melambung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar