05 April 2009
Tomy-Amir Menang, Basez Seri
Tomy Seran dan La Amir Laila menjaga martabatnya sebagai petinju pro. Petinju Sasana Rokatenda, Sidoarjo itu berhasil mengalahkan musuh-musuhnya dalam laga non gelar Sabtu malam (4/4).
La Amir menang knock out (KO) pada ronde ketiga atas Yakub (sasana Inra Surabaya) dalam laga di kelas bulu junior 55,3 kg di Buton, Sulawesi Tenggara. Hasil tersebut menghapus catatan buruk Amir di laga sebelumnya.
Sebab, di dua laga terakhirnya, petinju berusia 30 tahun tersebut harus mengakui lawan-lawannya. Terakhir, dia dikalahkan Marangin Marbun (Sasana Sragen, Jawa Tengah) pada Minggu (8/2) silam. Selain itu, kemenangan tersebut membuktikan bahwa dirinya masih cukup bertaji di usia yang menapaki kepala tiga.
’’Penampilan Amir sangat jauh berbeda dibandingkan pada saat dirinya menghadapi Marbun. Kali ini dia bermain sangat bagus. Pukulannya sangat mematikan,” terang Yani Malhendo, pelatih Sasana Rokatenda kemarin (5/4).
Tomy Seran tak mau kalah. Petinju 25 tahun tersebut berhasil mengalahkan Alfon Tobing (Amarasi BC Jakarta) di Studio 5 TVRI, Jakarta dengan kemenangan angka mutlak. Padahal, beban yang disandang Tomy termasuk berat.
Tiga hakim juri seluruhnya memberikan nilai kemenangan kepada Tomy. Hakim A (Rocky Joe) memberikan nilai 79-73, hakim B (Alfon Sihombing) menghadiahi 78-73 dan hakim C (Philipus Elungan) memberikan angka 76-75.
Dalam pertandingan tersebut, dia dituntut harus mengalahkan Tobing. Sebab, jika Tomy menderita kalah KO atau TKO, maka sabuk juara nasional versi Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) bakal hilang dari genggamannya.
’’Yang penting, Tomy bisa menjaga gelar yang sudah direbutnya,” tegas Yani Malhendo.
Sayangnya, kegemilangan dua petinju tersebut tak diikuti Julio de la Basez. Dia harus puas dengan hasil draw saat menghadapi Simon Butar-Butar (Sasana Demokrat) dalam laga kelas ringan junior 58,9 kg di Buton.
Kegagalan tersebut membuat ambisi Basez untuk meneruskan tren positifnya terhenti. Di laga sebelumnya, Basez, sanggup memetik kemenangan atas M. Afrizal Sabtu lalu (28/2).
’’Pada ronde ketiga, pelipis Basez robek dan terus mengeluarkan darah. Juri langsung memutuskan untuk menghentikan pertandingan tersebut,” ungkap Yani.
La Amir menang knock out (KO) pada ronde ketiga atas Yakub (sasana Inra Surabaya) dalam laga di kelas bulu junior 55,3 kg di Buton, Sulawesi Tenggara. Hasil tersebut menghapus catatan buruk Amir di laga sebelumnya.
Sebab, di dua laga terakhirnya, petinju berusia 30 tahun tersebut harus mengakui lawan-lawannya. Terakhir, dia dikalahkan Marangin Marbun (Sasana Sragen, Jawa Tengah) pada Minggu (8/2) silam. Selain itu, kemenangan tersebut membuktikan bahwa dirinya masih cukup bertaji di usia yang menapaki kepala tiga.
’’Penampilan Amir sangat jauh berbeda dibandingkan pada saat dirinya menghadapi Marbun. Kali ini dia bermain sangat bagus. Pukulannya sangat mematikan,” terang Yani Malhendo, pelatih Sasana Rokatenda kemarin (5/4).
Tomy Seran tak mau kalah. Petinju 25 tahun tersebut berhasil mengalahkan Alfon Tobing (Amarasi BC Jakarta) di Studio 5 TVRI, Jakarta dengan kemenangan angka mutlak. Padahal, beban yang disandang Tomy termasuk berat.
Tiga hakim juri seluruhnya memberikan nilai kemenangan kepada Tomy. Hakim A (Rocky Joe) memberikan nilai 79-73, hakim B (Alfon Sihombing) menghadiahi 78-73 dan hakim C (Philipus Elungan) memberikan angka 76-75.
Dalam pertandingan tersebut, dia dituntut harus mengalahkan Tobing. Sebab, jika Tomy menderita kalah KO atau TKO, maka sabuk juara nasional versi Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) bakal hilang dari genggamannya.
’’Yang penting, Tomy bisa menjaga gelar yang sudah direbutnya,” tegas Yani Malhendo.
Sayangnya, kegemilangan dua petinju tersebut tak diikuti Julio de la Basez. Dia harus puas dengan hasil draw saat menghadapi Simon Butar-Butar (Sasana Demokrat) dalam laga kelas ringan junior 58,9 kg di Buton.
Kegagalan tersebut membuat ambisi Basez untuk meneruskan tren positifnya terhenti. Di laga sebelumnya, Basez, sanggup memetik kemenangan atas M. Afrizal Sabtu lalu (28/2).
’’Pada ronde ketiga, pelipis Basez robek dan terus mengeluarkan darah. Juri langsung memutuskan untuk menghentikan pertandingan tersebut,” ungkap Yani.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar