13 Oktober 2008
Janji Hamid Untuk Tinju Pro Jatim
Komisi Tinju Indonesia (KTI) Jawa Timur memulai era baru saat Abdul Hamid terpilih sebagai ketua umum anyar. Beberapa program kerja telah dia canangkan dalam masa lima tahun kepengurusannya (2008–2013).
Agenda pertamanya adalah kembali menyelenggarakan pertandingan tinju profesional di Jawa Timur. Sasarannya, pembibitan atlet tinju profesional di Jawa Timur. ”Para petinju amatir memerlukan wadah untuk menuju profesional. Maka, kami akan menjadi mediator,” kata Hamid yang ditemui saat menghadiri perebutan sabuk emas Rokatenda di halaman TVRI Jawa Timur pada Sabtu lalu (11/10).
Selain itu, maraknya pertandingan yang digelar membuat seorang petinju profesional bisa mendapat nilai untuk memperbaiki peringkat daerah maupun nasional. Menurut dia, di Jawa Timur sebetulnya terdapat beberapa petinju potensial untuk berprestasi di tingkat nasional. ”Tapi, mereka tidak mempunyai peringkat nasional karena jarang bertarung,” ucap Hamid.
Hal kedua yang akan dilakukan adalah merangkul beberapa promotor untuk mengadakan pertandingan tinju. Menurut dia, peran promotor sangat penting dalam dunia tinju profesional. Dia berharap agar para promotor dapat mengali dana dengan mengandeng sponsor untuk menghelat tinju profesional.
Dia optimistis dapat mengairahkan kembali olahraga tinju profesional yang ”mati suri” selama beberapa tahun ini. Optimisme itu disampaikan setelah menghadiri dua even tinju profesional di Jember (Agustus lalu) dan Surabaya (11/10).
”Saya gembira karena antusias penonton luar biasa,” tutur Hamid. Saat menghadiri sabuk emas Rokatenda di halaman TVRI, lebih dari 500 penonton hadir. Padahal, menurut Jani Yosoef, pelaksana tugas (plt) kepala stasiun TVRI, laga serupa terakhir dihelat pada 2002. ”Animo masyarakat cukup baik. Mungkin, masyarakat rindu menyaksikan pertandingan tinju seperti dulu,” ujar pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua KTI tersebut.
Untuk itu, KTI kepengurusan yang baru akan berusaha mengadakan pertandingan tinju secara berkala. ”Kami berencana menggelar secara rutin satu bulan sekali atau paling tidak sekali dalam dua bulan,” tuturnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar